KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank IBK Indonesia Tbk (
AGRS) telah menutup periode semester I-2024 dengan membukukan laba bersih Rp 113,46 miliar. Pencapaian tersebut meningkat sekitar 12,18% secara tahunan (YoY). Mengutip laporan publikasi (31/7), kinerja bank milik investor Korea ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat. Secara tahunan, pendapatan bunga bersih IBK Bank dari awalnya senilai Rp 249,84 miliar menjadi Rp 276,59 miliar di enam bulan pertama 2024 ini. Menariknya, IBK Bank mampu menekan kenaikan beban bunga di kala era suku bunga tinggi. Di mana, kenaikan beban bunga yang ditanggung oleh IBK Bank tercatat hanya sekitar 8,87% YoY menjadi Rp 768,69 miliar di semester I-2024.
Di sisi lain, pendapatan bunga IBK Bank justru mampu meningkat lebih pesat sekitar 9,42% YoY menjadi Rp 1,04 triliun. Ini juga ditopang oleh penyaluran kredit IBK Bank yang mencapai Rp 10,09 triliun, tumbuh 7,46% secara year to date.
Baca Juga: IBK Bank (AGRS) Bidik Rp 1,17 Triliun dari Rights Issue, Simak Jadwalnya Sayangnya, memburuknya kualitas kredit justru terjadi di bank yang dikuasai oleh Industrial Bank of Korea ini. NPL Gross yang tercatat pada periode ini berada di level 2,44% dan tahun sebelumnya berada di level 1,58%. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) milik IBK Bank juga masih tercatat tumbuh jika dibandingkan akhir tahun 2023. Dari posisi Desember 2023 senilai Rp 8,83 triliun, enam bulan berselang menjadi Rp 9,63 triliun. Kontribusi dana murah atau CASA pun juga tampaknya mulai membesar. Sebab, per separuh pertama 2024, rasio CASA yang dimiliki IBK Bank sekitar 42,9% dari posisi akhir 2023 hanya sekitar 36,03%.
Total Aset yang dimiliki IBK Bank pun meningkat dari posisi akhir tahun 2023 yang baru senilai Rp 19,37 triliun. Per Juni 2024, total aset yang dimiliki oleh IBK Bank sudah tembus Rp 20 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari
