JAKARTA. Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menilai bahwa langkah bank sentral Jepang (BoJ) yang memutuskan untuk menerapkan strategi suku bunga negatif menjadi salah satu pendorong naiknya kinerja pasar surat utang atau obligasi di dalam negeri. "Keputusan BoJ menerapkan kebijakan suku bunga negatif terhitung mulai 16 Februari 2016 nanti di level 0,10 % berdampak positif bagi negara-negara yang memiliki suku bunga positif," kata Direktur Utama IBPA, Ignatius Girendroheru, Rabu (3/2). Menurut dia, keputusan BoJ itu mendorong aksi beli investor asing pada Januari 2016 terhadap Surat Berharga Negara (SBN) domestik. Tercatat, pelaku pasar asing membukukan beli bersih (net buy) sebesar Rp 19,80 triliun, sehingga kepemilikan pelaku pasar asing menjadi Rp 578,32 triliun pada Januari 2016, dari sebelumnya Rp 558,52 triliun pada Desember 2015.
IBPA: BOJ menopang kinerja pasar obligasi
JAKARTA. Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menilai bahwa langkah bank sentral Jepang (BoJ) yang memutuskan untuk menerapkan strategi suku bunga negatif menjadi salah satu pendorong naiknya kinerja pasar surat utang atau obligasi di dalam negeri. "Keputusan BoJ menerapkan kebijakan suku bunga negatif terhitung mulai 16 Februari 2016 nanti di level 0,10 % berdampak positif bagi negara-negara yang memiliki suku bunga positif," kata Direktur Utama IBPA, Ignatius Girendroheru, Rabu (3/2). Menurut dia, keputusan BoJ itu mendorong aksi beli investor asing pada Januari 2016 terhadap Surat Berharga Negara (SBN) domestik. Tercatat, pelaku pasar asing membukukan beli bersih (net buy) sebesar Rp 19,80 triliun, sehingga kepemilikan pelaku pasar asing menjadi Rp 578,32 triliun pada Januari 2016, dari sebelumnya Rp 558,52 triliun pada Desember 2015.