KONTAN.CO.ID - SANTIAGO. Presiden Cile Sebastian Pinera menyatakan keadaan darurat di ibu kota Santiago pada Sabtu pagi. Kota berpenduduk 6 juta ini kacau balau di tengah kerusuhan yang menyebabkan kebakaran gedung pusat kota dan penutupan sistem metro. Pengunjuk rasa berkerudung hitam memprotes keras kenaikan tarif transportasi umum. Berdasarkan keterangan saksi mata, media sosial dan rekaman televisi, para demonstran menyalakan api di beberapa stasiun metro, menjarah toko, membakar bus umum dan mengayunkan pipa logam di pintu putar stasiun kereta api selama perjalanan Jumat sore. Pinera menyatakan kondisi darurat ini pada Sabtu pagi. Polisi dan petugas pemadam kebakaran bergegas untuk menahan kerusakan akibat kerusuhan sejak Jumat sore.
Baca Juga: Campur tangan atas Hong Kong, China ancam ambil tindakan balasan ke Amerika Pinera mengatakan, dia akan meminta undang-undang keamanan negara khusus untuk menuntut penjahat yang bertanggung jawab atas kerusakan di seluruh kota. Pinera menambahkan bahwa dia bersimpati dengan pihak-pihak yang terkena dampak kenaikan tarif. "Dalam beberapa hari mendatang, pemerintah kami akan menyerukan dialog untuk meringankan penderitaan mereka yang terkena dampak kenaikan tarif," kata Pinera dalam pidato yang dikutip
Reuters. Cile adalah salah satu negara terkaya di Amerika Latin, tetapi juga, di antara yang paling tidak setara. Frustrasi atas mahalnya biaya hidup di Santiago telah menjadi titik api politik. Hal ini juga mendorong desakan untuk melakukan reformasi dalam segala hal, mulai dari pajak negara dan peraturan ketenagakerjaan hingga sistem pensiun. Enel Chile, anak perusahaan utilitas Italia Enel, mengungkapkan bahwa perusuh telah membakar kantor pusat Enel di pusat kota. Rekaman televisi lokal menunjukkan api naik ke sisi gedung ketika petugas kebakaran berjuang untuk menembus kerumunan massa pengunjuk rasa. Enel mengungkapkan bahwa pekerja telah dievakuasi dengan aman dari lokasi tersebut.
Baca Juga: Setelah kerusuhan akhir pekan, pendemo di Hong Kong akan kembali gelar aksi malam ini Siswa sekolah menengah dan mahasiswa memulai protes setelah pemerintah menaikkan tarif hingga $ 1,17 untuk ongkos metro pada 6 Oktober.Cile mengungkapkan bahwa kenaikan tarif ini perlu di tengah biaya energi yang makin mahal dan peso yang melemah. Protes berubah semakin keras pada hari Jumat sore. Para pejabat telah menutup semua 136 stasiun metro kota yang menghubungkan lebih dari 87 mil jalur pada kemarin sore. Sistem metro akan tetap ditutup hingga akhir pekan. Pejabat yang berwenang mengatakan bahwa kerusakan serius menyebabkan operasional kereta menjadi tidak aman.
Manajemen Metro mengatakan ada lebih dari 200 insiden pada sistem kereta bawah tanah Santiago dalam 11 hari sebelumnya. Sebagian besar insiden ini melibatkan anak-anak sekolah dan siswa yang lebih tua yang melompati rintangan dan memaksa gerbang.
Baca Juga: Kesepakatan perdagangan AS-China fase 1 diharapkan dapat diteken bulan depan Sebelumnya pada hari Jumat, setelah pertemuan dengan kepala metro dan menteri dalam negeri, Menteri Transportasi Gloria Hutt mengatakan kepada wartawan kenaikan tarif tidak akan dibatalkan. Dia mengatakan, pemerintah mensubsidi hampir setengah dari biaya operasional metro yang merupakan salah satu sistem kereta yang paling modern di Amerika Latin. "Ini bukan diskusi yang seharusnya meningkat ke tingkat kekerasan yang telah kita lihat," kata Hutt.
Editor: Wahyu T.Rahmawati