Ibu Menyusui Boleh Puasa atau Tidak? Ini Jawaban Pakar Laktasi dan WHO



KONTAN.CO.ID - Ibu menyusui boleh puasa atau tidak? Hal ini menjadi pertanyaan bagi ibu menyusui saat memasuki bulan Ramadhan. 

Maklum, keraguan menjalani ibadah puasa biasanya dialami ibu yang masih menyusui. 

Sebab, ibu menyusui seringkali merasa khawatir jika ASI yang menjadi asupan bagi bayi akan menurun saat berpuasa. 


Lantas, ibu menyusui boleh puasa atau tidak? 

Baca Juga: 13 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh yang Tidak Terduga

Ibu menyusui boleh puasa atau tidak?

Ibu menyusui boleh puasa atau tidak dijelaskan oleh International Board Certified Lactation Consultant (ICBLC) Kelly Bonyata. 

Dikutip dari the Asianparent Singapore, Kelly mengatakan, bagi ibu hamil dan menyusui yang merasa berpuasa dapat berdampak negatif kepada kondisi janin dan bayinya dapat dibebaskan dari kewajiban puasa. 

Meski demikian, menjalani puasa bagi ibu menyusui tidak akan membahayakan bayi. Namun, kemungkinan akan berdampak kepada kondisi ibu jika kebutuhan nutrisi dan jadwal pumping tidak diatur dengan baik. 

Baca Juga: 43 Ucapan Menyambut Ramadhan 2023 Penuh Doa yang Bisa Dibagikan di Medsos

Selain itu, para ahli juga tidak menyarankan bagi ibu menyusui yang memiliki bayi usia di bawah 6 bulan untuk berpuasa. Sebab, pada bayi usia di bawah 6 bulan asupan nutrisi utamanya berasal dari ASI sehingga kebutuhan bayi untuk menyusu masih sangat tinggi. 

Dampaknya, ibu menyusui juga membutuhkan asupan cairan dan kalori yang konsisten untuk memenuhi kebutuhan ASI si kecil. 

Ibu menyusui yang masih dalam masa ASI eksklusif yang berpuasa kemungkinan akan merasakan gejala gula darah rendah, tekanan darah rendah, dehidrasi, dan gastritis. Mereka juga kemungkinan akan mengalami penurunan produksi ASI.

Baca Juga: 46 Twibbon Ramadhan 2023 Gratis yang Bisa Dibagikan di Medsos

Sementara, bagi ibu menyusui dengan bayi usia di atas 6 bulan bisa mulai melakukan puasa Ramadhan dengan lebih nyaman. 

Sebab, bayi dengan usia ini sudah mulai makan makanan pendamping ASI sehingga sesi menyusui sudah tidak sebanyak ibu dengan bayi usia di bawah 6 bulan. 

Sementara laman WHO menyebutkan, wanita hamil dan ibu menyusui harus merujuk ke dokter untuk mendapatkan rekomendasi apakah boleh puasa atau tidak.

Baca Juga: Kumpulan Kata-Kata Minta Maaf Sebelum Puasa untuk Teman, Marhaban Ya Ramadhan

Menu sahur dan buka untuk ibu menyusui 

WHO juga merekomendasikan beberapa contoh menu buka berbuka puasa yang bisa dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui yakni sup yang kaya akan sayuran, salad sayuran hijau, labu, terong, dada ayam, dan minum banyak air yang bisa ditambahkan dengan irisan lemon dan daun mint untuk menambah rasa. 

Sementara contoh menu sahur yang bisa dinikmati oleh ibu hamil dan menyusui antara lain minimal dua potong roti tawar, telur dadar dicampur sayur, telur rebus, sayuran, keju, teh herbal, dan minum air secukupnya.

Baca Juga: Puasa Tanggal Berapa? Kemenag Gelar Sidang Isbat Hari Ini

Minum banyak air agar tetap terhidrasi 

WHO menganjurkan untuk minum banyak air setidaknya 10 gelas dalam sehari dan makan-makanan yang menghidrasi selama Ramadhan. 

Coba tambahkan semangka ke dalam menu sahur atau makanlah sebagai camilan manis setelah buka puasa. Salad hijau yang mengandung banyak mentimun dan tomat juga bisa dikonsumsi sebagai makanan yang menghidrasi. 

Hindari minuman berkafein seperti kopi, teh, dan cola, karena kafein dapat membuat beberapa orang lebih sering buang air kecil, yang dapat menyebabkan dehidrasi. 

Baca Juga: Download Spanduk Hari Raya Nyepi 2023 Gratis dan Praktis, Cek Sekarang

Ingat juga bahwa minuman bersoda dengan gula akan menambah kalori pada makanan Anda. Rata-rata, orang berpuasa antara 15 dan 16 jam sehari. 

Pada siang hari, saat suhu tinggi, penting untuk tetap berada di tempat yang sejuk dan teduh, serta menghindari sinar matahari.

Demikian penjelasan mengenai ibu menyusui boleh puasa atau tidak dari pakar laktasi dan WHO. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News