JAKARTA. Bagi wanita, merokok tak hanya merusak kesehatannya, tetapi juga kesehatan anaknya kemudian hari. Berdasarkan penelitian di Australia, seorang ibu yang perokok berat, anaknya berisiko tiga kali lipat terkena penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) saat remaja atau dewasa muda. "Temuan kami menunjukkan, ibu yang merokok berisiko memiliki anak remaja dengan fungsi paru-paru yang kurang baik, karena rokok mempengaruhi pertumbuhan paru-paru selama masa kanak-kanak," ujar pemimpin penelitian Jennifer Perret dari Unit Kesehatan Paru dan Alergi, Pusat Epidemiologi dan biostatistik, Universitas Melbourne, Australia. Sementara itu, dalam penelitian tahun 1968 dan ditindaklanjuti pada 2004, menemukan para ibu yang merokok lebih dari 20 batang per hari berisiko 2,7 kali lipat anaknya terkena gangguan paru.
Ibu merokok, anak berisiko sakit paru-paru
JAKARTA. Bagi wanita, merokok tak hanya merusak kesehatannya, tetapi juga kesehatan anaknya kemudian hari. Berdasarkan penelitian di Australia, seorang ibu yang perokok berat, anaknya berisiko tiga kali lipat terkena penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) saat remaja atau dewasa muda. "Temuan kami menunjukkan, ibu yang merokok berisiko memiliki anak remaja dengan fungsi paru-paru yang kurang baik, karena rokok mempengaruhi pertumbuhan paru-paru selama masa kanak-kanak," ujar pemimpin penelitian Jennifer Perret dari Unit Kesehatan Paru dan Alergi, Pusat Epidemiologi dan biostatistik, Universitas Melbourne, Australia. Sementara itu, dalam penelitian tahun 1968 dan ditindaklanjuti pada 2004, menemukan para ibu yang merokok lebih dari 20 batang per hari berisiko 2,7 kali lipat anaknya terkena gangguan paru.