Ibukota pindah ke Palangkaraya masih berupa kajian



JAKARTA. Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan pemindahan ibu kota negara sebagai pusat pemerintahan ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Namun wacana tersebut memang masih dalam proses kajian sehingga belum tentu diterapkan dalam waktu dekat.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, memang tengah direncanakan ada pusat pemerintahan alternatif lantaran Jakarta dinilai sudah terlalu padat. Namun, hal itu masih butuh kajian karena ini menyangkut fasilitas kantor instansi pemerintah dan lembaga pendukung lainnya.

"Karena apa pun kalau sedang dalam keadaan darurat perlu ada alternatif. Seperti dulu sempat kan ibukota pindah ke DI Yogyakarta," kata Mendagri Tjahjo Kumolo pada rilisnya di laman Kemendagri, Selasa (11/4).


Sebelumnya, Kota Palangkaraya dikabarkan sempat menjadi daerah tujuan pembangunan ibukota. Namun, Mendagri menjelaskan kalau banyak wilayah yang dikaji lebih dalam, karena hampir semuanya memiliki desain kantor pemerintahan yang baik.

Tapi perlu banyak pertimbangan dalam menetapkan suatu daerah menjadi ibukota negara Indonesia. Salah satunya seperti adanya kemudahan akses transportasi.

"Dari gubernur juga telah siapkan lahan termasuk bandara. Karena ibukota harus mudah aksesnya. Presiden sudah ada kebijakan untuk mengkaji karena harus dilihat dari berbagai aspek, dikaji oleh Bappenas," tutur Tjahjo.

Tapi menurut Tjahjo Kumolo, sejauh ini Presiden Joko Widodo masih fokus pada pembangunan infrastruktur sosial di daerah untuk mempercepat pemerataan pembangunan. Jadi rencana pemindahan ibu kota tidak akan dalam waktu dekat.

“Masih lama saya kira. Jangka pendek belum. Presiden masih fokus infrastruktur sosial hingga tahun kelima ini," tutup Tjahjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto