ICBP akan masuk ke bisnis restoran



JAKARTA. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) siap masuk bisnis restoran. Untuk mengembangkan bisnis ini, perusahaan itu berkongsi dengan perusahaan asal Jepang, JC Comsa Corporation.

Sekretaris Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Elly Putranti mengatakan, Indofood dan JC Comsa Corporation telah menandatangani perjanjian kerjasama patungan (joint venture) pada 17 November 2013 lalu. "Penandatanganan perjanjian ini sehubungan dengan rencana pendirian entitas patungan yang bergerak di bidang produksi dan pengolahan berbagai jenis produk makanan berbagai terigu, layanan food service, dan pengelolaan jaringan restoran," ujar Elly dalam keterbukaan informasi BEI, awal pekan ini.

Porsi kepemilikan saham Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dalam perusahaan patungan ini sebesar 51%, dan sisanya sebesar 49% digenggam oleh JS Comsa.


Kabar dari Jepang menyebutkan, untuk bisnis restoran, perusahaan patungan ini akan membuka jaringan restoran masakan ala Italia. Untuk diketahui, JC Comsa adalah pemegang hak atawa lisensi membuka restoran gaya Italia bernama Popola Mama untuk pasar di luar Jepang.

Sebagai gambaran, JC Comsa adalah produsen makanan berbahan dasar tepung terigu, seperti tortila, pizza, dan donat. JC Comsa juga mengelola jaringan restoran Shanghai Express, Hishizen Bento, serta Hishizen Sushi.Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengungkapkan, ekspansi ke bisnis restoran seperti yang akan dilakukan ICBP kini mulai banyak dilakukan juga oleh beberapa produsen makanan dan minuman di Indonesia.

Menurut Adhi, sebelum ICBP, beberapa produsen makanan dan minuman mulai membuka bisnis restoran. Ia mencontohkan, PT Kalud Sari Nabati dengan produk andalan snack Richesse sudah membuka restoran cepat saji Richesse Factory sejak tahun 2011 silam. Tak hanya itu, Sriboga Group yang sudah memiliki Pizza Hut juga mulai merambah ke bisnis restoran Jepang Marugane Udon.

Bila benar ICBP terjun ke bisnis restoran makanan ala Italia, kata Adhi, potensinya cukup besar. Sebab, "Tren masyarakat terus bergeser ke makanan barat (western), terutama di kota-kota besar," jelasnya, Kamis (21/11).

Dengan melebarkan lini usaha ke hilir, Adhi bilang, ICBP bisa mengamankan penjualan produk makanan berbahan terigu. Sebab, sebagian produksinya bakal terserap oleh restoran milik anak usahanya. Dengan begitu, potensi peningkatan penjualan juga ikut terbuka.

Sementara untuk produk turunan terigu, Adhi memprediksi, ICBP akan membuat produk-produk baru. Untuk produk turunan terigu, selama ini ICBP sudah terkenal dengan produk snack dan mi instan. Ke depan, produk turunan itu bisa lebih dikembangkan dengan berbagai variasi.

Menurut Adhi, ekspansi perusahaan makanan dan minuman asal Jepang ke Indonesia belakangan ini makin kencang lantaran dorongan pemerintah Jepang. Pasalnya, pasar di Negeri Sakura ini sudah cukup jenuh. Sedangkan di Indonesia, pertumbuhan konsumen kelas menengah masih cukup pesat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi