KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP) akan menikmati margin yang tinggi. Penjualan diperkirakan lebih tinggi yang menyempurnakan lebih solidnya laba bersih. Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto melihat bahwa ICBP menikmati margin yang lebih tinggi. Margin yang lebih tinggi dan keuntungan valas mendukung pendapatan Indofood CBP paruh pertama 2023. Berkat pengeluaran biaya yang lebih rendah, ICBP melaporkan peningkatan margin kotor pada semester I 2023 sebesar 36,3% dari 31.9% pada semester I 2022. Hal itu dikombinasikan dengan biaya pendanaan yang lebih rendah dan keuntungan valas seiring apresiasi rupiah.
Alhasil, emiten Grup Salim ini melaporkan laba bersih semester pertama 2023 sebesar Rp5,7 triliun, angka tersebut melesat 196.6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Saham Grup Medco yakni MEDC dan AMMN Kompak Menguat, Begini Rekomendasinya Dari sisi
top line, pendapatan ICBP umumnya masih positif dari divisi mie instan dan bumbu penyedap makanan. ICBP melaporkan pendapatan Rp 34.48 triliun pada semester I, naik 5.8% YoY dibandingkan semester I tahun lalu. Kinerja pendapatan ICBP yang datar tersebut diimbangi oleh penjualan di luar negeri yang solid sebesar 5% YoY pada paruh pertama 2023. Meski tantangan inflasi dan masalah geopolitik masih membayangi di pasar Pinehill yakni di Timur Tengah atau Afrika. Natalia memperkirakan penjualan yang lebih kuat di paruh kedua tahun ini bagi ICBP didukung oleh penjualan yang lebih tinggi secara musiman dari Pinehill. Selain itu, belanja pemerintah akan meningkat, momentum kampanye pemilu, serta periode perayaan akhir tahun di pasar domestik. “Kami memperkirakan akan ada dukungan pendapatan berasal dari margin yang lebih baik di tahun 2023,” ujar Natalia dalam riset 1 September 2023. Natalia memandang ICBP sebagai pemimpin pasar di sektor konsumen akan memiliki peluang lebih besar untuk mempertahankan pertumbuhan volume penjualan dengan kemampuan kekuatan harga. Hal ini terutama berlaku untuk segmen mie (
noodles). BRI Danareksa memperkirakan pertumbuhan pendapatan ICBP pada tahun 2023 akan mencapai 7,2% yoy menjadi RP 69.45 triliun karena didukung oleh dampak penyesuaian ASP yang meningkat.
Baca Juga: ADHI, META, dan ACST Buat Perusahaan Patungan, Ini Prospek Kinerja Masing-Masing Secara konservatif, margin kotor diproyeksikan akan dipertahankan pada level 36,3% meskipun harga gandum dan harga minyak sawit mentah (CPO) lebih rendah. Sementara itu, biaya
input yang lebih rendah akan berdampak positif bagi margin dan bisa mengangkat proyeksi laba bersih menjadi Rp 10,38 triliun dari proyeksi sebelumnya Rp 8,42 triliun.
Dengan demikian, Natalia masih mempertahankan rekomendasi
buy untuk ICBP dengan target harga lebih tinggi sebesar Rp 13.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi