KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Iklim investasi aset kripto diprediksi bisa kembali positif di tahun 2023. Sebagai informasi, harga kripto sempat menurun tajam pada semester kedua 2022.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Tirta Karma Sanjaya mengatakan, sebagai mothercoin, Bitcoin harganya anjlok ke kisaran Rp 300 juta per koin. Padahal, Bitcoin sempat mencapai harga Rp 900 juta pada tahun 2021.

“Nilai transaksi kripto pada juga hanya bulan Januari 2023 sebesar Rp 12 triliun. Angka itu turun dari awal tahun 2022 yang transaksi per bulannya mencapai di atas Rp 25 triliun,” ujar Tirta, Selasa (21/2).

Ketua Indonesia Crypto Consumer Association (ICCA) Rob Rafael Kardinal mengatakan, industri kripto di tahun 2022 tengah menemui “musim dingin” akibat banyak masalah yang melanda.

“Di tahun 2022, aset kripto memang sedang parah, mulai dari anjloknya Luna hingga kasus FTX dan Zipmex,” kata Rob. Dia menambahkan, hal itu membuat investor menjadi takut untuk berinvestasi di kripto.

Baca Juga: Nilai Transaksi Kripto Januari 2023 Kurang dari Separuh Rata-Rata Tahun Lalu

Rob mengungkapkan, di dua bulan terakhir ini peningkatan transaksi kembali lumayan, meskipun pada harga spot belum terlalu terlihat. Tak hanya kripto, Rob menilai dunia Non-Fungible Token (NFT) diprediksi akan kembali hidup.

“Jadi, mungkin cycle ini sama seperti cycle di saham. Ada saatnya orang beli, ada saatnya tidak. Namun, saya optimistis dengan iklim kripto tahun ini dibandingkan tahun lalu,” ungkap dia.

Menurut Rob, hal yang membuatnya optimistis adalah “musim dingin” yang bisa menunjukkan resiliensi tiap-tiap aset kripto. Dengan adanya kejatuhan beberapa aset itu justru membentuk industri ini ke depannya akan lebih baik. Investor juga akan lebih was-was dalam melakukan investasi kripto, tidak asal beli.

Baca Juga: Harga Kripto Mulai Naik, Nilai Transaksi di Awal 2023 Masih Turun

Rob mengatakan, semua mata uang kripto di tahun ini akan kembali bangkit dan bisa dijagokan untuk menjadi instrumen investasi yang baik sepanjang tahun 2023. Sebab, Bitcoin sebagai mothercoin juga sudah telah rebound.

“Tidak ada spesifik satu mata uang yang muncul, karena harga kripto itu mengacu ke Bitcoin. Jika Bitcoin naik, semua mata uang kripto akan ikut naik,” kata Rob.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati