KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai bursa komoditi, Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) terus berupaya untuk meningkatkan transaksi perdagangan berjangka komoditi, salah satunya dengan meluncurkan kontrak baru. Pada 2021 lalu, ICDX telah mendapatkan persetujuan Bappebti untuk mengeluarkan kontrak produk karet yang akan meluncur pada semester kedua 2022. Kontrak karet yang nantinya akan ditransaksikan adalah produk turunan dari karet alam, yaitu SIR 20. Dari sisi harga, komoditi karet ini akan banyak dipengaruhi oleh minyak bumi. “Jika harga minyak bumi tinggi, maka harga karet sintetis akan naik. Namun di sisi lain, karena 70% produksi karet dunia digunakan untuk manufaktur ban kendaraan, maka dari itu apabila terjadi penurunan produksi di sektor otomotif juga akan mempengaruhi harga karet,” tambah kata President of Research and Development ICDX, Isa Djohari, Selasa (25/1).
ICDX Menargetkan Peluncuran Kontrak Karet di Semester Kedua 2022
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai bursa komoditi, Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) terus berupaya untuk meningkatkan transaksi perdagangan berjangka komoditi, salah satunya dengan meluncurkan kontrak baru. Pada 2021 lalu, ICDX telah mendapatkan persetujuan Bappebti untuk mengeluarkan kontrak produk karet yang akan meluncur pada semester kedua 2022. Kontrak karet yang nantinya akan ditransaksikan adalah produk turunan dari karet alam, yaitu SIR 20. Dari sisi harga, komoditi karet ini akan banyak dipengaruhi oleh minyak bumi. “Jika harga minyak bumi tinggi, maka harga karet sintetis akan naik. Namun di sisi lain, karena 70% produksi karet dunia digunakan untuk manufaktur ban kendaraan, maka dari itu apabila terjadi penurunan produksi di sektor otomotif juga akan mempengaruhi harga karet,” tambah kata President of Research and Development ICDX, Isa Djohari, Selasa (25/1).