ICRA Indonesia: era minyak sawit mulai pudar



JAKARTA. Era minyak kelapa sawit Indonesia mulai pudar. Sebab, sekalipun pasokan kelapa sawit diatur, permintaan tetap melemah dan harga tak kunjung naik. Alhasil, tekanan minyak kelapa sawit diperkirakan masih akan berlangsung sampai akhir tahun ini.

Perusahaan pemeringkat efek PT ICRA Indonesia merilis prospek industri kelapa sawit Indonesia tahun ini sesuai laju pertumbuhan produksi sama dengan tahun lalu. Produksi kelapa sawit dengan tingkat pertumbuhan sebesar 6,6% dalam lima tahun terakhir menjadi sebesar 59,5 juta meterik ton (MT) pada tahun 2014. Nah, tahun ini bakal diprediksi konsumsi bakal lebih rendah menjadi 57,3 juta MT.

Tekanan akan minyak kelapa sait makin berlanjut karena pasokan kedelai di pasar global cukup tinggi. Pada Maret 2015 produksi kedelai naik sekitar 47,4 juta MT dari sebelumnya Januari sebesar 47,1 juta MT. Kenaikan produksi kedelai menekan harga kelapa sawit hingga berkisar USD 650-700 MT pada tahun 2015.


Agar mendongkrak harga dan mengurangi ketergantungan atas pasar ekspor. Langkah pemerintah untuk menerapkan program mandatori Biodiesel 15 (B15) diyakini mampu mendongkrak harga pasar. "Pemerintah terus melanjutkan kebijakan bebas bea ekspor kelapa sawit dan menurunkan harga patokan ekspor sampai sekarang untuk merespon tekanan berkepanjangan pada harga kelapa sawit," tandas Setyo Wijayanto, Manager Analyst ICRA Indonesia dalam risetnya yang diterima KONTAN hari ini (20/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia