ICRA Indonesia ramal kredit bank tumbuh 17% - 19%



JAKARTA. Lembaga pemeringkat ICRA Indonesia memprediksi, total pinjaman atau kredit yang dikucurkan perbankan di Indonesia tahun ini tumbuh 17% - 19%. Prediksi tersebut sudah mempertimbangkan ketidakpastian pasar, baik domestik maupun global, serta situasi suku bunga tinggi yang memperlambat rencana belanja modal.Menurut Kreshna D. Armand, Manager Analyst Financial Institution Rating ICRA Indonesia, sepanjang tahun lalu kredit perbankan tumbuh 21,6% menjadi Rp 3.293 triliun. "Realisasi ini sesuai dengan prediksi kami tahun lalu yang berkisar 20% - 22%," kata Kreshna di Jakarta, Rabu, (19/3).Realisasi pertumbuhan kredit tahun lalu melanjutkan tren menurun dalam 3 tahun terakhir. Salah satu penyebab utama adalah tingginya bunga kredit yang terjadi sejak pertengahan tahun 2013. Hal ini tak lepas dari faktor makro ekonomi yang ditandai pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang berujung inflasi tinggi, dan memicu Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan (BI rate) secara kumulatif 175 basis poin pada tahun lalu.Tahun ini, ICRA memperkirakan kredit perbankan tumbuh lebih tinggi dari prediksi BI yang hanya 15% - 17%. Hal ini tak lepas dari potensi bisnis di sektor perdagangan serta industri yang meskipun tahun ini agak melambat, namun potensinya tetap besar. "Jadi meskipun melambat dibanding tahun lalu, kami yakin akan sedikit diatas prediksi BI," pungkas Kreshna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Sanny Cicilia