JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui mekanismenya memutus Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto menjadi Ketua DPR dalam Rapat Paripurna yang digelar dari Rabu 1 Oktober hingga Kamis (2/10) dini hari. Koordinator bidang Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Juntho mengatakan, terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR patut dipertanyakan. Dirinya mengaku ragu dengan integritas dan komitmen Setya dalam perkara korupsi. "Bagaimana mendorong KPK kalau namanya sering disebut-sebut terkait dengan korupsi. Bukan tidak mungkin ini adalah calon tersangka. Bahasa poltiknya terduga terkait perkara korupsi. Ini yang tidak dilihat," kata Emerson di kantor ICW, Kalibata Timur, Jakarta Selatan, hari ini.
ICW: Dipimpin orang bermasalah, DPR tambah masalah
JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui mekanismenya memutus Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto menjadi Ketua DPR dalam Rapat Paripurna yang digelar dari Rabu 1 Oktober hingga Kamis (2/10) dini hari. Koordinator bidang Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Juntho mengatakan, terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR patut dipertanyakan. Dirinya mengaku ragu dengan integritas dan komitmen Setya dalam perkara korupsi. "Bagaimana mendorong KPK kalau namanya sering disebut-sebut terkait dengan korupsi. Bukan tidak mungkin ini adalah calon tersangka. Bahasa poltiknya terduga terkait perkara korupsi. Ini yang tidak dilihat," kata Emerson di kantor ICW, Kalibata Timur, Jakarta Selatan, hari ini.