KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu radikalisme dalam proses seleksi pimpinan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sebagai sesuatu yang tidak relevan dengan fokus utama panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) lembaga antikorupsi tersebut. Kurnia Ramadhana dari Indonesian Corruption Watch (ICW) menganggap, dilibatkannya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam proses tersebut oleh pansel KPK juga merupakan hal yang tidak ada hubungannya dengan visi dan misi utama dari lembaga musuh para koruptor tersebut. Kurnia menyarankan, agar pansel lebih berfokus mencari sosok ideal untuk memimpin komisi antirasuah itu, yakni dengan menitikberatkan pilihan pada figur yang memiliki catatan baik dalam penanganan perkara korupsi, daripada ikut menaikan isu radikalisme yang tidak ada hubungannya dengan usaha pemberantasan korupsi.
ICW: Isu radikalisme di tengah proses pemilihan capim KPK tak relevan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu radikalisme dalam proses seleksi pimpinan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sebagai sesuatu yang tidak relevan dengan fokus utama panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) lembaga antikorupsi tersebut. Kurnia Ramadhana dari Indonesian Corruption Watch (ICW) menganggap, dilibatkannya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam proses tersebut oleh pansel KPK juga merupakan hal yang tidak ada hubungannya dengan visi dan misi utama dari lembaga musuh para koruptor tersebut. Kurnia menyarankan, agar pansel lebih berfokus mencari sosok ideal untuk memimpin komisi antirasuah itu, yakni dengan menitikberatkan pilihan pada figur yang memiliki catatan baik dalam penanganan perkara korupsi, daripada ikut menaikan isu radikalisme yang tidak ada hubungannya dengan usaha pemberantasan korupsi.