KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan securities crowdfunding atau urun dana PT ICX Bangun Indonesia (ICX) mencatatkan nilai dana yang dihimpun perusahaan Rp 1,51 miliar pada kuartal I-2025. 

Direktur Operasional ICX Gunawan Aldy mengatakan nilai itu terbilang turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Dia bilang penurunan tersebut disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya, yakni fokus perusahaan untuk memperluas izin agar dapat menerbitkan efek bersifat utang yang dinilai lebih sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini.

"Selain itu, kami juga melakukan pengetatan dalam proses due diligence, sehingga jumlah penerbit yang lolos seleksi menjadi lebih sedikit," katanya kepada Kontan, Jumat (23/5).

Jadi Sponsor Raya Run, Bank Raya Dorong Geliat Ekonomi Digital di Surabaya

Lebih lanjut, Gunawan menerangkan jumlah penerbit yang berhasil lolos kurasi dan menerbitkan efek melalui platform ICX adalah 1 penerbit. Adapun jumlah investor aktif yang berpartisipasi dalam pembiayaan mencapai 28 orang. 

Untuk meningkatkan kinerja ke depannya, Gunawan mengatakan perusahaan akan menerapkan beberapa strategi utama, antara lain perluasan izin untuk menerbitkan efek bersifat utang, meningkatkan kualitas penerbit melalui kurasi dan due diligence yang lebih ketat untuk menjaga kepercayaan investor.

Baca Juga: Per Kuartal I 2025, Dana yang Dihimpun Industri Urun Dana Mencapai Rp 145,70 Miliar

Dia bilang ICX bahkan telah meluncurkan kategori penerbit baru, ICX PASTI, untuk penerbit yang lolos seleksi ketat. Kemudian ICX juga melakukan peningkatan literasi dan edukasi investor guna memperluas basis investor ritel, serta mengembangkan platform agar proses investasi dan pemantauan kinerja proyek dapat dilakukan dengan lebih transparan dan efisien.

Sementara itu, Gunawan melihat prospek industri securities crowdfunding atau urun dana pada tahun ini masih cukup menjanjikan, meski dihadapkan pada tantangan makro ekonomi. Dia menyebut minat perusahaan untuk mencari alternatif pendanaan non-bank terus meningkat, seiring dengan kebutuhan pembiayaan yang fleksibel dan cepat.

Di sisi investor, Gunawan mengatakan masih terdapat antusiasme terhadap instrumen investasi alternatif yang memberikan imbal hasil menarik, terutama jika disertai dengan transparansi dan mitigasi risiko yang baik.

"Selain itu, kami berharap dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui penguatan ekosistem SCF dan perlindungan konsumen agar industri urun dana terus tumbuh dan berkontribusi terhadap inklusi keuangan nasional," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News