KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mendekati usianya yang pertama pada awal tahun 2023 mendatang, BUMN Holding Pangan ID FOOD yang diresmikan pada 7 Januari 2022 lalu terus melakukan transformasi dan inovasi disepanjang tahun ini sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem pangan. “Komitmen, sinergi, dan inovasi. Tiga fondasi ini penghantar transformasi yang dilakukan ID FOOD,” ungkap Frans Marganda Tambunan, Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD dalam siaran pers di situs Kementerian BUMN, Rabu (9/11). Komitmen yang dimaksud adalah dalam pendistribusian ketersediaan pangan memenuhi kebutuan masyarakat. Lalu, sinergi untuk perbaikan hulu hilir sektor pangan. Adapun inovasi berkaitan dengan memperkuat ekosistem pangan.
Baca Juga: Food Station Gelar Operasi Pasar untuk Turunkan Harga Beras Hingga Oktober 2022, ID FOOD telah mendistribusikan 69,35 juta liter minyak goreng di 6.452 titik lokasi. "Ini salah satu komitmen kami dalam mendistribusikan pangan,” imbuh Frans. Selain itu, inovasi ID FOOD dalam mendukung swasembada gula adalah dengan mengimplementasikan Sistem Resi Gudang (SRG) gula pertama di Indonesia. Sebanyak 72 gudang sudah dilakukan resi gula dengan total 37.767 ton atau senilai Rp 300 miliar. Menurut Frans, inovasi dalam mengimplementasikan SRG gula ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani tebu, mengingat SRG bertindak sebagai instrumen manajemen stok pada saat harga komoditas menurun. ID FOOD juga meningkatkan sinergi dalam menjaga ketersediaan pangan. ID FOOD tengah mengedepankan kolaborasi stakeholders baik dengan pemerintah maupun swasta dan pelaku usaha pangan untuk menjaga ketersediaan pangan. Holding BUMN Pangan ini telah bermitra dengan petani, peternak, nelayan, dan UMKM baik di hulu maupun hilir. Salah satunya melalui program Makmur sinergi BUMN lain yang ada di dalam ekosistem pangan untuk bahu-membahu dalam proses tata niaga pertanian. "Contohnya ada PT Pupuk Indonesia yang akan membantu penyediaan kepastian pupuk, kemudian ada BRI dan Himbara lainnya untuk membantu mendapat kepastian pendanaan seperti KUR atau pendanaan lainnya. Kemudian, kami ID Food bersama Bulog dan PTPN ada di hilir untuk siap menjadi produk-produk yang mereka hasilkan,“ terang Frans.
Baca Juga: Lahan Milik PT Bramasta Sakti Akan Dimanfaatkan Sebagai Food Estate untuk IKN Terkait offtaker, ID FOOD berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, Badan Pangan Nasional, dan stakeholder lainnya untuk menyiapkan skema dan pendanaan untuk bisa menyerap hasil-hasil yang dihasilkan antara petani, peternak, dan nelayan yang nanti dapat membangun cadangan pangan npanganl.
Sementara itu, Direktur Komersial Holding Pangan ID FOOD Ardiansyah Chaniago menambahkan bahwa tahun 2022 Holding Pangan ID FOOD telah offtake gula petani periode Juni hingga September 2022 sebanyak 91.195 ton atau sekitar Rp 1,05 triliun dengan harga offtake Rp 11.500 per kilogram untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, ID FOOD juga telah melakukan beberapa pengembangan produk retail di tahun 2022. Di antaranya adalah produk beras, gula, kecap, dan komoditas lainnya. Ardiansyah mengatakan, ID FOOD Group juga membuka peluang ekspor beberapa komoditas pangan. Di antaranya adalah komoditas perikanan yang pada kuartal III-2022 telah mengekspor lagi produk perikanan Indonesia yakni Octopus steam, Whole cleaned cuttlefish, Ball Type Octopus, dan Tuna Loin ke Amerika Serikat dan Jepang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi