KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih optimistis total nilai transaksi e-commerce di akhir tahun 2021 melonjak tinggi.

Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, nilai transaksi e-commerce di tahun ini bisa mencapai Rp 395 triliun, atau tumbuh 48,4% yoy, seiring dengan cepatnya akselerasi digital ekonomi dan keuangan nasional.

Perry bilang, transaksi ekonomi dan keuangan digital yang tumbuh sangat tinggi ini didukung dengan meningkatnya minat masyarakat untuk belanja online.

Senada dengan Perry, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga juga optimistis pertumbuhan e-commerce akan manis pada akhir tahun ini.

Bahkan, Bima berharap, realisasinya bisa lebih tinggi dari perkiraan bank sentral, menimbang pertumbuhannya yang cukup moncer.

Baca Juga: BEI: Bisnis brokerage masih menarik, tapi menantang

“Semoga sesuai perkiraan BI, bahkan mungkin lebih. Masih ada beberapa program jelang akhir tahun yang sangat mungkin mendorong peningkatan transaksi di e-commerce,” ujar Bima kepada Kontan.co.id, Jumat (22/10).

Bima kemudian menjabarkan, momentum Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat memang memberikan peluang besar bagi peningkatan penjualan di e-commerce, meski memang sempat ada penurunan di awal periode PPKM.

“Tapi, penurunannya hanya sebentar dan kembali meningkat. Sampai detik ini, trennya masih terus naik,” tambahnya.

Sayangnya, dirinya masih belum bisa menyebut perkiraan pertumbuhan dalam bentuk angka, mengingat industri e-commerce yang sangat dinamis.

Namun, ia tetap optimistis bahwa pintu terbuka sangat lebar untuk nilai penjualan e-commerce tumbuh pesat di tahun ini dalam kisaran perkiraan BI, atau bahkan lebih.

Baca Juga: Celios perkirakan pertumbuhan nilai transaksi e-commerce tahun ini bisa 53%-57%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto