idEA tertibkan pebisnis e-commerce



JAKARTA. Besarnya potensi pasar e-commerce di tanah air mendorong maraknya pebisnis yang terjun ke bisnis ini. Aulia Ersyah Marinto Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) menyatakan, industri e-commerce bukan hanya baru terjadi, tapi potensi tersebut sudah ada di depan mata.

"Apa saja, Mulai dari jumlah penduduk yang besar, akses internet yang terus dibangun, kesediaan device yang murah, dan kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka berbelanja," ujar Aulia, Senin (27/2).

Semua indikator itu, lanjutnya, menjadikan negara ini potensial bagi perkembangan ekonomi digital ke depan. Maka seiring dengan itu, muncul dinamika bisnis dari waktu ke waktu. Muncul pula pemain-pemain yang mewarnai e-commerce.


Tak heran, bila akhirnya banyak yang tertarik mewarnai industri e-commerce. "Nah, nantinya skemanya bisa banyak. Entah perusahaan itu membuat e-commerce sendiri, membuat dari anak usaha, merger, akuisisi, dan lain-lain," ujarnya.

Saat ini, bagi idEA, yang menjadi perhatian adalah mendata semua e-commerce supaya bisa lebih tertib. Saat ini saja,  idEA memiliki 300 anggota. "Itu bukan berarti jumlah e-commerce hanya segitu. Masih banyak lagi di luar sana," imbuh Aulia.

Nah, banyaknya e-commerce itu pasti nantinya akan membuat persaingan semakin tinggi. Hal itulah yang menurut idEA menjadi langkah bagi e-commerce untuk bisa meningkatkan layanan masing-masing. "Jadi persaingan nantinya menjadi natural, semua akan berusaha memperbaiki diri mereka," ungkapnya.

Upaya-upaya itu perlu dukungan dari pemerintah. Salah satu yang diwujudkan yakni aturan tentang safe harbour policy. Nantinya, akan ada penetapan yang jelas terhadap status hukum e-commerce.

"Untuk itu, agar lebih bersaing, pemain lokal yang ada di Indonesia perlu mengikuti perkembangan yang ada. Seperti pengembangan teknologi dan strategi marketing," terangnya.

Kata Aulia, pihaknya juga berharap, implementasi dari peta jalan e-commerce dapat berjalan lebih cepat. Diantaranya bisa mengeksekusi 31 inisiatif tersebut bisa berjalan, sehingga nantinya bisa merasakan dampaknya.

Peta jalan itu merupakan suatu kemajuan, tapi perlu ada terobosan supaya bisa bergulir lebih cepat. "Nah, itu juga yang sedang kami pikirkan. Karena ini juga terkait dengan 8 lembaga yang lain. Saat ini yang paling aktif adalah Kominfo dan Bekraf. Kami harapkan, lembaga lainnya bisa lebih intens," kata Aulia.

Poin penting lainnya bagi industri e-commerce tahun ini, yaitu terus aktif menyosialisasikan peta jalan agar bisa berjalan tepat waktu. Di sisi lain, dinamika yang ada akan menyesuaikan sendiri perkembangan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini