KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) menyebut persaingan bisnis e-commerce di Indonesia akan semakin ketat apabila TikTok telah menyelesaikan segala urusannya terkait pemisahan antara lini usaha media sosial dan e-commerce. Ketua Umum idEA Bima Laga menyampaikan, kehadiran TikTok jelas akan menambah jumlah platform e-commerce di Indonesia yang tentu berdampak pada peningkatan tensi persaingan antar platform tersebut. Sisi baiknya, maraknya platform e-commerce akan membuka banyak peluang bagi para pengusaha Indonesia, termasuk kalangan UMKM, untuk berbisnis secara digital. "Banyaknya e-commerce juga akan memberi lebih banyak pilihan berbelanja bagi para konsumen," ujar Bima (2/10).
Baca Juga: Apindo Apresiasi Pemisahan Platform Social Commerce dan E-Commerce Lebih lanjut, seiring bertambahnya jumlah platform e-commerce, maka potensi peningkatan nilai transaksi belanja melalui platform akan semakin terbuka. Dalam catatan Kontan, idEA pernah menyebut bahwa nilai transaksi e-commerce nasional tumbuh 18,77% year on year (YoY) menjadi Rp 476,3 triliun pada 2022. Sedangkan pada 2023, nilai transaksi e-commerce di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 572 triliun.