KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menyarankan masyarakat untuk menahan diri tidak melakukan tradisi mencium pipi kanan dan pipi kiri (cipika-cipiki) saat Lebaran. Menurut dia, meski Idul Fitri sudah dapat dirayakan secara bersama tetapi risiko penularan Covid-19 masih ada. "Mengenai cipika-cipiki, itu berbahaya. Mengapa? Karena bagaimanapun kalau pakai masker masih ada sedikit virus yang bisa keluar. Jadi meski kalau sedikit tidak menular namun kalau dengan banyak orang akhirnya jumlah virus yang disaluran napas menjadi banyak," ujar Zubairi, Minggu (1/5). "Jadi cipika-cipiki jangan dikerjakan," tegas Zubairi. Dia pun mengatakan, baiknya masyarakat berbagi rasa suka-cita saat bersilaturahim dengan cara lain. Selain itu, dia juga mengkhawatirkan kondisi saat masyarakat mengobrol sembari makan saat halalbihalal.
IDI Mengingatkan Potensi Penularan Covid-19 Lewat Cipika-cipiki saat Lebaran
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menyarankan masyarakat untuk menahan diri tidak melakukan tradisi mencium pipi kanan dan pipi kiri (cipika-cipiki) saat Lebaran. Menurut dia, meski Idul Fitri sudah dapat dirayakan secara bersama tetapi risiko penularan Covid-19 masih ada. "Mengenai cipika-cipiki, itu berbahaya. Mengapa? Karena bagaimanapun kalau pakai masker masih ada sedikit virus yang bisa keluar. Jadi meski kalau sedikit tidak menular namun kalau dengan banyak orang akhirnya jumlah virus yang disaluran napas menjadi banyak," ujar Zubairi, Minggu (1/5). "Jadi cipika-cipiki jangan dikerjakan," tegas Zubairi. Dia pun mengatakan, baiknya masyarakat berbagi rasa suka-cita saat bersilaturahim dengan cara lain. Selain itu, dia juga mengkhawatirkan kondisi saat masyarakat mengobrol sembari makan saat halalbihalal.