KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pefindo Biro Kredit (IdScore) mencatat bahwa bisnis Buy Now Pay Later (BNPL) terus mengalami pertumbuhan signifikan. Hingga Desember 2024, portofolio kredit BNPL mencapai Rp 35,64 triliun, meningkat 24,83% secara tahunan (YoY). Baca Juga: Pembiayaan Paylater Multifinance Kian Meningkat, Pengamat: Imbas Kesenjangan Kredit
Direktur Utama IdScore Tan Glant Saputrahadi mengungkapkan bahwa total fasilitas kredit BNPL mencapai 48,4 juta, dengan jumlah debitur sebanyak 16.982.971, naik 26,14% YoY. "Sedangkan untuk total debitur per Desember 2024, angkanya itu mencapai hingga 16.982.971 atau naik 26,14% secara YoY," kata Glant saat dihubungi Kontan, Rabu (12/2). Selain pertumbuhan bisnis, Non-Performing Loan (NPL) sektor BNPL juga menunjukkan perbaikan. Pada Desember 2024, NPL BNPL turun menjadi 3,75%, dibandingkan 5,42% pada Desember 2023. Baca Juga: Pembiayaan BNPL Tumbuh 37% 2024, Begini Prospeknya di 2025 Menurut Glant, penurunan NPL ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain:
- Masuknya bank umum ke industri BNPL, yang memiliki pengelolaan kredit lebih baik.
- Peningkatan kualitas kredit LPBBTI (Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi) melalui skema loan channelling dari bank.
- Penyelesaian kredit macet BNPL di LPBBTI, yang turun dari Rp 1,26 triliun menjadi Rp 0,55 triliun.
- Regulasi yang lebih ketat, seperti pembatasan usia minimum, status pernikahan, dan penghasilan minimum.
- Meningkatnya kesadaran pengguna terhadap risiko kredit PayLater.