KONTAN.CO.ID - Badan Energi Internasional (IEA) memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2024 sebesar 70.000 barel per hari (bph), atau sekitar 7,2%, menjadi 900.000 bph. Pemangkasan ini terutama disebabkan oleh perlambatan permintaan minyak di China, yang kini diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar 180.000 bph pada tahun 2024. Perlambatan ekonomi makro yang lebih luas di China, bersamaan dengan meningkatnya adopsi kendaraan listrik, menjadi faktor utama penurunan tersebut.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik 1% Kamis (12/9), Brent ke US$71,62 dan WTI ke US$68,31 "Permintaan minyak di China tampaknya mulai kehilangan momentum, dan dengan peningkatan yang hanya moderat atau penurunan di sebagian besar negara lain, tren saat ini memperkuat ekspektasi kami bahwa permintaan global akan mencapai puncaknya pada akhir dekade ini," kata IEA menurut laporan pasar minyak bulanan yang dirilis pada Kamis (12/9). Harga minyak yang sempat naik sebelumnya, memangkas kenaikan tersebut setelah laporan IEA dirilis. Terdapat perbedaan signifikan dalam perkiraan pertumbuhan permintaan minyak untuk tahun 2024, terutama terkait dengan China dan laju transisi global menuju energi yang lebih bersih.
Baca Juga: Minyak Nentah AS Naik Lebih dari 2% Karena Kekhawatiran Badai Francine Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga memangkas perkiraannya minggu ini, meskipun proyeksi OPEC masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan IEA. OPEC memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak akan mencapai 2,03 juta bph pada tahun 2024 dan 1,74 juta bph pada tahun 2025. Namun, revisi penurunan berturut-turut menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh kelompok produsen tersebut dalam menyeimbangkan pasar. IEA mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan untuk tahun 2025 di sekitar 950.000 bph, tetapi memperingatkan bahwa pasar minyak global bisa mengalami kelebihan pasokan tahun depan jika kelompok produsen OPEC+ melanjutkan rencana untuk mencabut pemotongan produksi sukarela.
Baca Juga: OPEC Pangkas Proyeksi Pertumbuhan permintaan Minyak Global di 2024 dan 2025 Pasokan minyak global yang meningkat sebagian besar didorong oleh produksi non-OPEC. IEA memproyeksikan pertumbuhan pasokan non-OPEC mencapai 1,5 juta bph tahun ini dan tahun depan, dengan peningkatan produksi dari Amerika Serikat, Guyana, Kanada, dan Brasil. "Dengan pasokan non-OPEC+ meningkat lebih cepat daripada permintaan keseluruhan – kecuali jika terjadi ketegangan berkepanjangan di Libya – OPEC+ bisa menghadapi surplus yang substansial," ungkap IEA.
Editor: Yudho Winarto