KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan porsi pembangkit energi baru terbarukan bakal meningkat menjadi 51,6% dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang tengah disusun. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai tingginya porsi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam RUPTL 2021-2030 mengindikasikan keseriusan pemerintah dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam mengejar target bauran EBT 23% di 2025. Fabby menambahkan, tingginya rencana pembangunan pembangkit Energi Terbarukan (ET) juga bakal berdampak pada upaya dekarbonisasi sektor kelistrikan. Sejumlah upaya ini pun dinilai sejalan dengan langkah yang tengah dilakukan PLN.
IESR: Peningkatan porsi EBT indikasi keseriusan PLN dan pemerintah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan porsi pembangkit energi baru terbarukan bakal meningkat menjadi 51,6% dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang tengah disusun. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai tingginya porsi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam RUPTL 2021-2030 mengindikasikan keseriusan pemerintah dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam mengejar target bauran EBT 23% di 2025. Fabby menambahkan, tingginya rencana pembangunan pembangkit Energi Terbarukan (ET) juga bakal berdampak pada upaya dekarbonisasi sektor kelistrikan. Sejumlah upaya ini pun dinilai sejalan dengan langkah yang tengah dilakukan PLN.