KONTAN.CO.ID - JAKARTA. International Finance Corporation (IFC), bagian dari World Bank Group akan memberikan pinjaman US$ 50 juta dolar kepada PT KB Finansia Multi Finance (KBFMF). Investasi yang setara Rp 700 miliar (asumsi kurs Rp 14.000 per dollar AS) tersebut diharapkan dapat mengatasi masalah likuiditas di sektor multifinance nasional di tengah pandemi Covid-19. Dengan pinjaman ini, KBFMF dapat terus memberikan pinjaman kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mempekerjakan 89% tenaga kerja nasional. Alhasil, secara tidak langsung, pinjaman ini dapat membantu mempertahankan pekerjaan, meningkatkan ketahanan pasar, dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi domestik yang inklusif dan berkelanjutan. Direktur PT KB Finansia Multi Finance Peter Halim mengatakan, pinjaman ini memungkinkan perusahaannya untuk melanjutkan program pinjaman, mempertahankan dan mendukung pemulihan rumah tangga berpenghasilan rendah, serta UMKM di Indonesia. "KBFMF juga dapat mengumpulkan dana jangka panjang dalam mata uang rupiah, mendiversifikasi basis pendanaan, dan memperkuat neraca keuangan," kata Peter dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/12).
IFC gelontorkan pinjaman US$ 50 juta kepada KB Finansia Multi Finance
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. International Finance Corporation (IFC), bagian dari World Bank Group akan memberikan pinjaman US$ 50 juta dolar kepada PT KB Finansia Multi Finance (KBFMF). Investasi yang setara Rp 700 miliar (asumsi kurs Rp 14.000 per dollar AS) tersebut diharapkan dapat mengatasi masalah likuiditas di sektor multifinance nasional di tengah pandemi Covid-19. Dengan pinjaman ini, KBFMF dapat terus memberikan pinjaman kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mempekerjakan 89% tenaga kerja nasional. Alhasil, secara tidak langsung, pinjaman ini dapat membantu mempertahankan pekerjaan, meningkatkan ketahanan pasar, dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi domestik yang inklusif dan berkelanjutan. Direktur PT KB Finansia Multi Finance Peter Halim mengatakan, pinjaman ini memungkinkan perusahaannya untuk melanjutkan program pinjaman, mempertahankan dan mendukung pemulihan rumah tangga berpenghasilan rendah, serta UMKM di Indonesia. "KBFMF juga dapat mengumpulkan dana jangka panjang dalam mata uang rupiah, mendiversifikasi basis pendanaan, dan memperkuat neraca keuangan," kata Peter dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/12).