KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota grup Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC), mengucurkan investasi kepada PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) dalam bentuk obligasi hijau (green bond). Nilai emisi obligasi hijau tersebut sebesar US$ 150 juta yang akan digunakan untuk pendanaan sejumlah proyek hijau di Indonesia. Direktur Eksekutif IFC Philippe Le Houerou, menjelaskan, inisiatif investasi pada obligasi hijau ini merupakan tonggak penting bagi sektor perbankan Indonesia sebagai katalisasi pertumbuhan pasar obligasi hijau dalam negeri. "Ini baru langkah awal untuk investasi-investasi selanjutnya dalam bidang pendanaan hijau. Kami tengah berdiskusi dengan bank-bank lain di Indonesia, maupun sektor privat lainnya untuk melakukan hal yang sama," ujar Philippe, dalam konferensi pers, Rabu (1/8). Bank Dunia sendiri, tambah Philippe memproyeksi peluang potensial Indonesia untuk pendanaan hijau dapat mencapai US$ 274 miliar hingga 2030 mendatang. Fokus terhadap pendanaan hijau perlu ditingkatkan mengingat perubahan iklim diprediksi bakal merugikan Indonesia sekitar 2,5%-7% dari PDB pada akhir abad ini.
IFC investasi US$ 150 juta di green bond Bank OCBC NISP
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota grup Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC), mengucurkan investasi kepada PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) dalam bentuk obligasi hijau (green bond). Nilai emisi obligasi hijau tersebut sebesar US$ 150 juta yang akan digunakan untuk pendanaan sejumlah proyek hijau di Indonesia. Direktur Eksekutif IFC Philippe Le Houerou, menjelaskan, inisiatif investasi pada obligasi hijau ini merupakan tonggak penting bagi sektor perbankan Indonesia sebagai katalisasi pertumbuhan pasar obligasi hijau dalam negeri. "Ini baru langkah awal untuk investasi-investasi selanjutnya dalam bidang pendanaan hijau. Kami tengah berdiskusi dengan bank-bank lain di Indonesia, maupun sektor privat lainnya untuk melakukan hal yang sama," ujar Philippe, dalam konferensi pers, Rabu (1/8). Bank Dunia sendiri, tambah Philippe memproyeksi peluang potensial Indonesia untuk pendanaan hijau dapat mencapai US$ 274 miliar hingga 2030 mendatang. Fokus terhadap pendanaan hijau perlu ditingkatkan mengingat perubahan iklim diprediksi bakal merugikan Indonesia sekitar 2,5%-7% dari PDB pada akhir abad ini.