JAKARTA. International Finance Corporation (IFC) terus menanamkan investasinya di Indonesia. Selain melalui pinjaman, badan pembiayaan anggota kelompok Bank Dunia ini juga melakukan penyertaan modal di beberapa bank. Yang terbaru adalah Bank Mayora. IFC menempatkan dana hingga Rp 290 miliar atau US$ 22 juta di bank milik Grup Mayora ini. Namun Sarvesh Suri, Country Manager IFC Indonesia enggan mengungkapkan berapa besar porsi saham yang dimiliki IFC di Bank Mayora. "Kami jadi pemegang saham minoritas," ujar Sarvesh, Selasa (10/3). Meski begitu, Sarvesh berharap, partisipasi IFC sebagai pemegang minoritas Bank Mayora akan membuka lembaran baru di dalam struktur permodalan bank yang merupakan anggota Grup Mayora tersebut.
"Dengan begitu, Bank Mayora jadi mitra IFC untuk memperluas akses pembiayaan UMK guna meningkatkan pendpaatan di kawasan pedesaan dan mendorong urbanisasi yang berkesinambungan," imbuhnya. Selain di Bank Mayora, IFC juga sudah beberapa kali melakukan penyertaan modal di beberapa bank lainnya. Penyertaan modal paling pertama dilakukan di Bank Hana Indonesia, yang kini menjadi Bank KEB Hana. Investasi yang dilakukan pada 2007 bernilai US$ 5 juta. Dan pada 2012, IFC kembali menempatkan dananya di Bank Hana sebesar US$ 12,5 juta. Saat ini, IFC memiliki sekitar 9,88% saham Bank KEB Hana. Kemudian, IFC juga melakukan investasi di Bank Andara yang berlangsung pada 2009. Saat itu, IFC berinvestasi senilai US$ 5 juta atau setara dengan 19,9% saham Bank Andara yang saat itu masih bernama Bank Sri Partha. Penyertaan modal di Bank Andara juga dilakukan untuk mengembangkan pembiayaan ke usaha, mikro dan kecil (UMK).