IFEX 2023 Menjadi Katalis Positif Membangkitkan Kembali Pasar Ekspor Furnitur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Industri Mebel Dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) memproyeksikan akan terjadi transaksi minimal US$ 700 juta dalam perhelatan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2023 pada 9 Maret-12 Maret mendatang. Angka tersebut setara 25% dari target ekspor furnitur dan kerajinan Indonesia selama tahun 2023.

Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur mengungkapkan, gelaran IFEX 2023 menjadi katalis positif yang bisa membangkitkan kembali pasar ekspor furnitur dan kerajinan Indonesia yang sempat terkontraksi pada tahun lalu.

Lewat gelaran IFEX 2023, diperkirakan akan terjadi transaksi minimal US$ 700 juta, dengan nilai transaksi on the spot sebesar US$ 200 juta dan sisanya US$ 500 juta untuk transaksi follow up.


"Pameran kali ini diperkirakan menghasilkan transaksi penjualan senilai US$ 700 juta atau akan berkontribusi sekitar 25% dari total ekspor furniture dan kerajinan tahun 2023," ungkap Abdul, ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (19/2).

Baca Juga: HIMKI Targetkan Ekspor Furnitur dan Kerajinan Indonesia Tumbuh di Atas 8% Tahun Ini

Luas area pameran IFEX Maret 2023 ini adalah 60.000 sqm, 500 exhibitors dengan terget pengunjung/buyer 12.000 orang.

Adapun, di sepanjang 2023 ini HIMKI memperkirakan penjualan ekspor bisa meningkat di atas 8% menjadi US$ 3.67 miliar. Pertumbuhan tersebut masih akan ditopang oleh permintaan dari pasar Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan akan naik di atas 9%.

Begitu juga permintaan dari Uni Uni Eropa dan negara Eropa lainnya yang walaupun tidak sekuat permintaan tahun-tahun sebelumnya, namun tahun 2023 ini diproyeksikan akan naik sekitar 2%.

Abdul menggambarkan,Seperti tahun-tahun sebelumnya, negara yang masih menjadi pasar utama adalah Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.

Dari total ekspor tersebut, sebagian besar masih didominasi oleh furniture kayu atau 60% dari seluruh produk yang di ekspor. Kemudian furniture rotan sekitar 34% dan furniture bambu sekitar 4%.

"Di mana produk-produk tersebut memang masih menjadi andalan ekspor Indonesia selama ini dan ke depannya," sebut Abdul.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Permudah Restrukturasi Utang Industri, Ini Kata HIMKI

Menurut Abdul, untuk terus meningkatkan kontribusi ekspor, para pengusaha akan mendorong lebih besar lagi ekspor furnitur rotan dan bambu.

Mengingat Indonesia menjadi produsen rotan terbesar dunia (85% dari produksi dunia) dan urutan ketiga untuk produksi bambu dan memiliki puluhan,  bahkan ratusan jenis rotan maupun bambu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto