\KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi bersama PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) sepakat mendorong transformasi di industri asuransi melalui standardisasi penyediaan data dan informasi baru. Kerjasama itu di bawah payung Insurance Data Taxonomy. Direktur Teknik IFG, Rianto Ahmadi mengatakan, latar belakang utama dari kerjasama tersebut adalah upaya memperkuat analisa risiko dalam proses bisnis di industri asuransi melalui ketersediaan data teknik yang ideal dalam setiap proses bisnis dan operasional perusahaan. Perusahaan asuransi ke depan harus bergerak ke proses digitalisasi demi memperkuat analisa risiko yang dilandasi oleh ketersediaan data yang ideal. Kerjasama tersebut akan mempercepat proses standardisasi data teknik, terkait chart of account (CoA) dan master library teknik untuk pasar asuransi di Indonesia. IFG mewajibkan seluruh anggota holding, baik yang bergerak di asuransi umum, asuransi jiwa, dan penjaminan untuk menyesuaikan standardisasi pengelolaan data dan informasi yang sama. Hal tersebut masih menjadi tantangan karena baik anggota holding maupun hampir semua perusahaan asuransi memiliki standarisasi yang berbeda-beda dalam hal penyajian dan pengelolaan data dan informasi tersebut.
IFG dan Indonesia Re Mengkaji Standardisasi Data Baru di Industri Asuransi
\KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi bersama PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) sepakat mendorong transformasi di industri asuransi melalui standardisasi penyediaan data dan informasi baru. Kerjasama itu di bawah payung Insurance Data Taxonomy. Direktur Teknik IFG, Rianto Ahmadi mengatakan, latar belakang utama dari kerjasama tersebut adalah upaya memperkuat analisa risiko dalam proses bisnis di industri asuransi melalui ketersediaan data teknik yang ideal dalam setiap proses bisnis dan operasional perusahaan. Perusahaan asuransi ke depan harus bergerak ke proses digitalisasi demi memperkuat analisa risiko yang dilandasi oleh ketersediaan data yang ideal. Kerjasama tersebut akan mempercepat proses standardisasi data teknik, terkait chart of account (CoA) dan master library teknik untuk pasar asuransi di Indonesia. IFG mewajibkan seluruh anggota holding, baik yang bergerak di asuransi umum, asuransi jiwa, dan penjaminan untuk menyesuaikan standardisasi pengelolaan data dan informasi yang sama. Hal tersebut masih menjadi tantangan karena baik anggota holding maupun hampir semua perusahaan asuransi memiliki standarisasi yang berbeda-beda dalam hal penyajian dan pengelolaan data dan informasi tersebut.
TAG: