IFG Life Fokus Pasarkan Produk Tradisional Berbasis Proteksi pada Tahun Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa transisi perusahaan asuransi jiwa akibat penyesuaian aturan Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unitlink sudah selesai pada tahun depan. PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life menyatakan akan berfokus memasarkan produk tradisional berbasis proteksi pada tahun depan.

"IFG Life akan fokus kepada produk tradisional yang berbasis proteksi. Meskipun demikian, IFG Life juga tetap memasarkan produk terkait dengan investasi karena produk tersebut juga memiliki pangsa pasar tersendiri," ucap Head of Corporate Secretariat IFG Life Gatot Haryadi kepada Kontan.co.id, Senin (20/11).

Gatot menyampaikan IFG Life akan menerapkan sejumlah strategi untuk mendorong produk tradisional dan unitlink pada tahun depan. Salah satunya, kata dia, IFG Life berkomitmen untuk memberikan layanan berbasis proteksi yang terpercaya dan terlengkap, serta menghadirkan perlindungan yang aman dan berkesinambungan untuk rencana masa depan nasabah. 


Baca Juga: Ini Satu-satunya Produk Unitlink Saham IFG Life Mampu Berikan Return Positif

"Oleh karena itu, pada tahun depan kami akan terus menghadirkan rangkaian produk asuransi jiwa dan kesehatan yang komprehensif dan inovatif dengan berfokus pada proteksi, melalui sistem yang terintegrasi," katanya.

Sementara itu, Gatot berpendapat prospek pasar masing-masing produk tersebut diperkirakan akan meningkat pada tahun depan. Khusus unitlink, Gatot menyampaikan prospek dari produk itu akan meningkat ke depannya berdasarkan proyeksi dan kondisi pasar saat ini.

Dia menyebut prospek unitlink dan tradisional akan meningkat, sejalan dengan kebutuhan customer akan proteksi yang diperkirakan terus meningkat. Hal itu, kata dia, juga sejalan dengan mudahnya untuk mengakses informasi terkait asuransi sehingga literasi asuransi juga akan meningkat.

Di sisi lain, Gatot mengungkapkan pendapatan premi IFG Life sampai Oktober 2023 sebesar Rp 507 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi