IFG Life: Unitlink Fund IFG Link Berimbang Berikan Imbal Hasil 5,93% pada Mei



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) mencatat bahwa kinerja seluruh produk unitlink perseroan mengalami kenaikan yang terhitung sampai dengan 30 April 2023.

Corporate Secretary IFG Life, Gatot Haryadi menyampaikan bahwa kinerja terbaik produk unitlink di bulan April 2023 datang dari produk unitlink campuran, yakni fund IFG Link Berimbang yang memberikan imbal hasil 5,93% year to date (YtD).

“Lebih baik dibandingkan kinerja bulan Maret 2023 sebesar 3,38% YtD dan jika dibandingkan tahun 2022 sebesar 4,37% YtD,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (13/6).


Gatot menjelaskan bahwa produk unitlink fund IFG Link Berimbang dialokasikan aset terbesar pada instrumen obligasi sebesar 49,24% dan instrumen saham sebesar 38,22%.

Baca Juga: IFG Life Dorong Digitalisasi Untuk Permudah Nasabah

“Target ke depannya IFG Life akan terus melakukan monitoring untuk menjaga kinerja yang lebih baik dari bulan lalu dan tahun lalu dan tetap mencari alternatif aset untuk mendapatkan return yang lebih baik,” jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan data Infovesta tercatat produk unitlink saham memiliki imbal hasil di level 1,47% secara YtD per 31 Mei 2023. Angka tersebut menurun 1,10% secara bulanan. Sementara untuk unitlink campuran imbal hasilnya sebesar 1,27% YtD, menurun 0,52% secara bulanan.

Research & Consulting Manager PT Infovesta Utama, Nicodimus Anggi menyebutkan bahwa produk unitlink berbasis pendapatan (fixed income) tetap menjadi yang paling unggul hingga bulan Mei 2023, begitu pula secara YtD.

“Untuk periode Mei kinerja unitlink pendapatan tetap yang menguat ini memang sejalan dengan underlying-nya obligasi negara dan korporasi yang turut mencatatkan kenaikan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (12/6).

Baca Juga: Rey Insurtech Gandeng Saturdays Hadirkan Kebutuhan Kacamata Bagi Nasabah

Dia bilang, penopang kinerja unitlink tentu berdasarkan pada underlying-nya. Jika underlying saham yang dimiliki mencatat penurunan kinerja maka unitlink saham yang konstituen itu juga akan terdampak.

“Untuk bulan Mei, 5 sektor saham mencatat penurunan di mana sektor energi dan barang baku turun paling dalam akibat penurunan harga komoditas yakni masing-masing sebesar -18,39% dan -16,02%,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi