IFG Membidik Posisi Market Leader di Industri Keuangan Non-Bank



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi, Indonesia Financial Group (IFG), terus melakukan perbaikan, penguatan, dan inovasi untuk menjadi market leader di Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Indonesia.

Sekretaris Perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha mengungkapkan IFG yang telah menginjak usia 4 tahun telah mencatatkan sejumlah pencapaian. Salah satunya menyelesaikan mandat untuk program restrukturisasi Jiwasraya pada akhir tahun lalu. 

"Selain itu, mendorong restrukturisasi Jasindo hingga menghasilkan perubahan yang signifikan dengan posisi Risk Based Capital (RBC) perusahaan tersebut di atas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ucapnya, Kamis (28/3).


Sistha menambahkan perbaikan dan transformasi yang terus berlanjut akan fokus pada beberapa hal, seperti mendorong anggota holding memperkuat pencadangan. Selain itu, melakukan perbaikan model bisnis dan proses, seperti sentralisasi underwriting, implementasi PSAK 117, penguatan dan implementasi risk culture & risk management. Ditambah optimalisasi sumber daya, seperti pengelolaan investasi, IT, SDM dan pengadaan, serta penguatan tata kelola untuk mewujudkan transparansi, prudent, dan kinerja yang berkelanjutan.

Baca Juga: Arus Mudik Lebaran Diprediksi Meningkat, Jasindo Siap Berikan Perlindungan Perjalanan

“Kami optimistis dapat terus berkontribusi menjalankan transformasi serta kemajuan dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat Indonesia dan menjadi market leader alias pemimpin pasar di IKNB, khususnya bidang asuransi, penjaminan, dan investasi di Indonesia,” ujarnya.

Mengenai market leader, Sistha menyebut IFG bertekad menjadi pemimpin pasar nomor satu untuk lini bisnis non-life, asuransi umum, serta asset management. Dia bilang hal itu didukung oleh ekosistem IFG yang memungkinkan adanya sinergi untuk saling memperkuat, inisiatif, dan memunculkan inovasi baru.

Sistha mengatakan inisiatif dan inovasi itu, yakni pengembangan skema baru virtual joint venture, yaitu kerja sama bancassurance yang memperhatikan keseimbangan antara kepentingan nasabah, bank, dan IFG Life. Selain itu, fokus pada core competence di ekosistem BUMN, seperti yang dilakukan Jasindo, optimalisasi bisnis non-penugasan dan penguatan manajemen risiko oleh Jamkrindo dan Askrindo, serta mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan menyediakan EV Charging yang dilakukan Grahaniaga Tatautama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati