KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga riset industri jasa keuangan di Indonesia, IFG Progress, mengungkapkan pentingnya peran sektor keuangan non-perbankan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sektor keuangan secara keseluruhan. Kesimpulan tersebut diperoleh IFG Progress setelah meneliti pengalaman sejumlah negara maju yang telah mencapai PDB per kapita antara US$ 20,000-US$ 50,000 dengan rata-rata penetrasi sektor keuangan sekitar 460% dari PDB setiap negara “Salah satu tantangan besar untuk mendukung ekonomi Indonesia menjadi bagian dari negara maju adalah faktor biaya demografi yang besar, dimana Indonesia diperkirakan hendak memasuki periode aging-population pada 2038. Studi kami menunjukkan sektor keuangan, baik perbankan dan nonperbankan, memiliki peran fundamental dalam menghadapi tantangan demi mendukung ambisi Indonesia menjadi negara maju,” ujar Head of IFG Progress, Reza Siregar dalam siaran pers, Selasa (30/11). IFG Progress juga menemukan bahwa meskipun sektor perbankan tetap dominan di negara-negara maju, aset sektor keuangan non-perbankan juga tumbuh pesat. Berbeda dengan dominasi sektor perbankan yang sangat menonjol di Indonesia, sektor keuangan nonperbankan di negara maju tumbuh menjadi sumber pendanaan yang kuat dan bahkan lebih besar dari sektor perbankan.
IFG Progress: Sektor keuangan non-bank adalah aspek penting pertumbuhan ekonomi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga riset industri jasa keuangan di Indonesia, IFG Progress, mengungkapkan pentingnya peran sektor keuangan non-perbankan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sektor keuangan secara keseluruhan. Kesimpulan tersebut diperoleh IFG Progress setelah meneliti pengalaman sejumlah negara maju yang telah mencapai PDB per kapita antara US$ 20,000-US$ 50,000 dengan rata-rata penetrasi sektor keuangan sekitar 460% dari PDB setiap negara “Salah satu tantangan besar untuk mendukung ekonomi Indonesia menjadi bagian dari negara maju adalah faktor biaya demografi yang besar, dimana Indonesia diperkirakan hendak memasuki periode aging-population pada 2038. Studi kami menunjukkan sektor keuangan, baik perbankan dan nonperbankan, memiliki peran fundamental dalam menghadapi tantangan demi mendukung ambisi Indonesia menjadi negara maju,” ujar Head of IFG Progress, Reza Siregar dalam siaran pers, Selasa (30/11). IFG Progress juga menemukan bahwa meskipun sektor perbankan tetap dominan di negara-negara maju, aset sektor keuangan non-perbankan juga tumbuh pesat. Berbeda dengan dominasi sektor perbankan yang sangat menonjol di Indonesia, sektor keuangan nonperbankan di negara maju tumbuh menjadi sumber pendanaan yang kuat dan bahkan lebih besar dari sektor perbankan.