JAKARTA. PT Champion Pacific Indonesia Tbk menargetkan, pertumbuhan penjualan antara 10%-15% sepanjang tahun ini. Target pertumbuhan kinerja itu lebih kecil ketimbang realisasi pertumbuhan penjualan bersih tahun 2016.Menurut catatan internal Champion Pacific, pencapaian penjualan bersih tahun 2016 sebesar Rp 792 miliar. Kalau disandingkan dengan realisasi penjualan bersih tahun 2015 yang tercatat Rp 677,33 miliar, berarti pertumbuhan kinerja mereka tahun lalu mencapai sekitar 16,93%.Catatan perolehan kinerja tahun 2016 tersebut setara dengan 98% dari target awal yang dipatok oleh Champion Pacific. Namun, perusahaan berkode saham IGAR di Bursa Efek Indonesia tersebut tetap merasa
happy dengan perolehan tersebut.
Meski tak memenuhi target, penjualan Champion Pacific masih mendaki. Mereka menilai, pertumbuhan yang itu sebagai pertanda baik pemulihan ekonomi. "Tahun lalu, saya rasa kondisi ekonomi dan politik sudah mulai membaik dan rata-rata pelaku usaha dalam negeri mengalami pertumbuhan," terang Antonius Muhartoyo, Presiden Direktur PT Champion Pacific Indonesia Tbk, kepada KONTAN, Senin (13/3). Berkaca dari pencapaian tahun lalu, Champion Pacific mengaku kinerjanya tertolong pesanan kemasan plastik farmasi. Penjualan kemasan plastik farmasi berkontribusi hingga 85% terhadap total penjualan. Sebagian besar plastik farmasi itu untuk memenuhi kebutuhan kemasan obat dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Program ini dihelat oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Oleh karena itu, tak heran jika tahun ini mercusuar bisnis Champion Pacific masih mengarah pada bisnis kemasan farmasi. Perusahaan ini juga akan membidik pasar kemasan makanan dan minuman. Perusahaan itu memastikan tak akan merambah kemasan sektor lain hingga akhir tahun nanti. Sebagai informasi Champion Pacific memproduksi kemasan makanan dan minuman untuk sejumlah perusahaan. Di antaranya adalah kemasan produk Kopi Luwak dan Extra Joss. Selain mempertahankan sektor, Champion Pacific juga mempertahankan lokasi jualan. Perusahaan tersebut belum tertarik menggelar ekspansi bisnis di pasar mancanegara. "Kami akan fokus ke yang sudah ada dulu di dalam negeri," tutur Antonius. Dua pabrik eksisting Semua produk yang Champion Pacific jajakan pada tahun ini merupakan hasil produksi di dua pabrik eksisting. Masing-masing pabrik berada di Bekasi Jawa Barat dan Tangerang Selatan, Banten. Jumlah dan kapasitas pabrik tak akan berubah tahun ini. Pasalnya, Champion Pacific tak merencanakan pembangunan pabrik anyar maupun perluasan pabrik lawas.
Target terdekat ekspansi Champion Pacific kemungkinan akan terjadi dalam dua tahun atau tiga tahun mendatang. Belum jelas, detail rencana dan nilai investasi yang mereka sediakan. "Rencananya memang kami akan menambah keragaman produk, sehingga produk kami tak hanya kemasan farmasi saja," kata Antonius. Menurut catatan KONTAN, tahun lalu Champion Pacific kedatangan pemilik saham baru, yakni Mitsui & Co dan Fujimoro Kogyo. Duo perusahaan Jepang itu mengakuisisi 79,42% saham mereka melalui PT Kingsford Holdings. Nilai akuisisi sekitar US$ 68 juta atau setara Rp 900 miliar. Hingga 30 September 2016 Kingsford Holdings
nangkring sebagai pemilik saham mayoritas Champion Pacific. Selain publik, pemilik saham sisanya adalah PT Kalbe Farma Tbk sebesar 5,4%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini