IGAR bidik penjualan tumbuh double digit



JAKARTA. Perusahaan kemasan farmasi PT Champions Pacific Indonesia Tbk melihat peluang bisnis menggiurkan tahun depan. Emiten berkode saham IGAR tersebut memproyeksikan kenaikan permintaan kemasan dari perusahaan farmasi.

Untuk menangkap peluang, Antonius Muhartoyo Presiden Direktur IGAR, mematok, kenaikan penjualan dobel digit di tahun 2017. Bukan isapan jempol, berkaca pada penjualan sampai kuartal III-2016, IGAR berhasil mengemas kenaikan penjualan dobel digit.

Merujuk laporan keuangan kuartal III-2016, pendapatan IGAR naik 16,3% menjadi Rp 605 miliar dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun 2015 lalu senilai Rp 520 miliar. “Target sesuai proyeksi, sepanjang kuartal III 2016 kami mencapai target 85%,” kata Antonius, kepada KONTAN, Minggu (30/10).


Kontribusi penjualan terbesar berasal dari kemasan farmasi sebesar 90% dengan nilai Rp 517 miliar. Adapun 10% atau Rp 87 miliar berasal dari kemasan non-farmasi dengan kontribusi 5%, dan penjualan kemasan obat hewan berkontribusi 5%.

Hingga kini, pelanggan terbesar IGAR berasal dari PT Kalbe Farma Tbk, yang juga menjadi pemegang saham minoritas IGAR dengan porsi saham 26%.

Terkait rencana IGAR setelah sahamnya dibeli duo perusahaan Jepang Mitsui & Co dan Fujimoro Kogyo, Anton belum bisa memastikan, karena belum mendapatkan informasi. Meski begitu, ada kemungkinan perusahaan membangun pabrik baru. “Ini seperti pengantin baru, mungkin mereka (investor) ingin membangun pabrik di Indonesia," kata Anton.

Yang jelas, kata Anton, rencana pemindahan pabrik dari Bekasi ke Cikarang batal dilakukan setelah IGAR memiliki investor baru. Terkait dengan pasar, IGAR masih fokus di pasar domestik, apalagi belakangan ini IGAR banjir pesanan kemasan pil program Keluarga Berencana (KB) dan kemasan pil tambah darah.

“Pesanan kemasan pil tambah darah melonjak tinggi di luar perkiraan kami,” kata Anton. Perusahaannya menargetkan menguasai 90% pasar kemasan farmasi. Berbeda dengan ekspor, IGAR tak tertarik menambah negara tujuan ekspor baru. "Masih sedikit, baru 1%,” kata Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini