KONTAN.CO.ID - Igloo, perusahaan insurtech regional, menyarankan pengalaman belanja online yang lebih aman pada momentum perayaan Ramadan dan Idul Fitri. Data dari The Trade Desk menyatakan bahwa 67% orang Indonesia merencanakan menggunakan seperempat dari THR mereka untuk berbelanja. Namun, di sisi lain, ada peningkatan ancaman keamanan siber yang membuat para konsumen ini perlu semakin waspada. Data dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia juga menunjukkan pengaduan penipuan e-commerce meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menjadikannya 3 besar dalam 5 tahun terakhir menurut. Laporan terkait penipuan e-commerce pada tahun 2022 antara lain terkait barang tidak sesuai (20%), pengembalian dana (32%), pembatalan sepihak (8%), dan barang tidak terkirim (7%). Hal ini juga patut menjadi sorotan para pelaku industri terutama dalam hal perlindungan konsumen yang telah mendorong industri e-commerce senilai US$ 123 miliar, dan di Indonesia sendiri, transaksinya bisa mencapai lebih dari 10 triliun Rupiah. “Ramadhan dan Idul Fitri merupakan momen berkumpul dan membahagiakan, sekaligus merupakan momen perayaan yang biasanya ditandai dengan peningkatan konsumsi. Namun para konsumen dan pelaku industri harus semakin waspada seiring karena dengan semakin maraknya belanja online di Indonesia, risiko penipuan juga meningkat.
Igloo Sarankan Tips Belanja Aman Selama Bulan Penuh Perayaan
KONTAN.CO.ID - Igloo, perusahaan insurtech regional, menyarankan pengalaman belanja online yang lebih aman pada momentum perayaan Ramadan dan Idul Fitri. Data dari The Trade Desk menyatakan bahwa 67% orang Indonesia merencanakan menggunakan seperempat dari THR mereka untuk berbelanja. Namun, di sisi lain, ada peningkatan ancaman keamanan siber yang membuat para konsumen ini perlu semakin waspada. Data dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia juga menunjukkan pengaduan penipuan e-commerce meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menjadikannya 3 besar dalam 5 tahun terakhir menurut. Laporan terkait penipuan e-commerce pada tahun 2022 antara lain terkait barang tidak sesuai (20%), pengembalian dana (32%), pembatalan sepihak (8%), dan barang tidak terkirim (7%). Hal ini juga patut menjadi sorotan para pelaku industri terutama dalam hal perlindungan konsumen yang telah mendorong industri e-commerce senilai US$ 123 miliar, dan di Indonesia sendiri, transaksinya bisa mencapai lebih dari 10 triliun Rupiah. “Ramadhan dan Idul Fitri merupakan momen berkumpul dan membahagiakan, sekaligus merupakan momen perayaan yang biasanya ditandai dengan peningkatan konsumsi. Namun para konsumen dan pelaku industri harus semakin waspada seiring karena dengan semakin maraknya belanja online di Indonesia, risiko penipuan juga meningkat.
TAG: