KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah peluncurannya pada April 2017 lalu, Suzuki Ignis kembali meluncurkan model terbarunya. Melihat kondisi pasar yang positif menjadi alasan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) untuk menghadirkan lagi varian baru dari Suzuki Ignis yaitu, Ignis Sport Edition. S. Sugiyama, 4W Managing Director SIS menjelaskan melihat animo yang besar mengenai Suzuki Ignis, maka Suzuki memperkenalkan varian baru yaitu Ignis Sport Edition. “Pembaruan pada Ignis Sport Edition tidak hanya dilakukan untuk memberikan tampilan lebih segar, tetapi juga mengakomodir kebutuhan masyarakat urban akan kendaraan yang aman dan nyaman," ujar S. Sugiyama, 4W Managing Director di sela-sela peresmian, Jumat (26/1).
Asal tahu saja, dari sisi penjualan, Suzuki Ignis sukses memperkuat penjualan Suzuki selama 2017. Total lebih dari 14.000 unit
(wholesale) telah terjual hingga Desember 2017. Meski demikian produk ini masih diimpor
completely built up (CBU) dari India. "Aksesoris tambahannya baru dirakit di Indonesia," kata Donny Ishmi Sahputra, Marketing Director 4W SIS (26/1). Ditargetkan, model baru ini bisa menyumbang penjualan sebanyak 250 unit per bulan. Sehingga rata-rata penjualan seluruh lini model Ignis termasuk Sport menjadi 2.000 unit per bulan. “Tahun lalu tanpa tipe Sport penjualannya hanya sekitar 1.750 unit per bulan. Tentu kita ingin lebih karena ini model cocok untuk pembeli
first buyer,” kata Donny. Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT Astra Toyota Motor menjelaskan pasar
city car cenderung stagnan. Hal ini mengingat di tahun lalu produsen mobil banyak mengeluarkan seri
Multi Purpose Vehicle (MPV) seperti Xpander dan Wuling. "Ya memang pasar MPV masih menjadi pilihan masyarakat Indonesia," kata Soerjo kepada KONTAN, Minggu (28/1). Meski demikian dikelas
city car, sejatinya Toyota punya model andalan seperti Toyota Etios dan juga di kelas mesin yang serupa ada model LCGC seperti Agya. "Tetapi walaupun ada model baru, penjualannya tetap akan sama per bulannya karena pembeli
first buyer kebanyakan di MPV. Sedangkan di luar MPV pembelinya ingin menambah kendaraan saja," jelasnya.
Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT Hyundai Motor Indonesia berpendapat, segmen
city car ini cenderung turun. Hal ini karena harga jualnya yang tidak bisa bersaing banyak akibat Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM). "Bila harmonisasi pajak yang sedang dibuat Gaikindo itu bisa selesai, maka secara tidak langsung penjualan
city car juga sedan akan naik," kata Mukiat kepada KONTAN, Minggu (28/1). Menurutnya, di luar negeri, pajak untuk model kendaraan
city car terbilang
rendah dan tidak jauh berbeda dengan harga sedan. Di Indonesia pembebasan pajak hanya di model LCGC dan pajak yang rendah ada di kelas MPV saja sehingga kedua segmen itu saja yang berkembang. Informasi saja, di segmen City Car, produsen Korea Selatan ini punya segmen i20 yang menjadi andalan jual. "Tapi secara penjualan Hyundai berharap bisa meningkatkan presentasenya penjualan naik
double digit," kata Mukiat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie