JAKARTA. Para analis memprediksi sentimen global bakal menguji kekuatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (9/1).Kepala Riset Indosurya Securities, Tonny W Setiadi berujar, sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG berasal dari luar negeri, yaitu “earning season” di Wall Street yang akan dimulai."Perusahaan-perusahaan besar global akan mengumumkan kinerjanya, dan tentu saja, pasar global akan fokus memperhatikannya," jelas Tonny kepada KONTAN, Selasa (9/1).Tonny memprediksi IHSG akan bergerak mixed turun di kisaran 4.350-4.410. Secara teknikal, candlestick dari pergerakan IHSG beberapa hari terakhir memperlihatkan potensi terjadinya koreksi. "Candlestick kemarin sendiri memperlihatkan bahwa pelaku pasar mulai ragu-ragu untuk meneruskan akumulasinya,"kata Tonny. Sedangkan indikator Moving Average Convergence Divergende (MACD) dan stochastic mengkonfirmasi sinyal awal terjadinya penurunan dari IHSG. Namun, IHSG masih berada dalam tren naik di jangka menengahnya. Jika pun terjadi koreksi, maka hanya koreksi minor yang terjadi karena IHSG sudah dalam posisi yang overbought untuk jangka pendeknya. "IHSG sendiri jika terjadi koreksi, maka akan mencoba level 4.350 sebagai salah support terdekat," ungkap Tonny.Secara sektoral, Tonny bilang kemarin investor masih melakukan akumulasi (beli), terbesar di sektor keuangan, disusul mining, industri dasar, dan consumer goods. Distribusi dilakukan di sektor lain di luar sektor-sektor tersebut.Beberapa saham yang terlihat masih menarik menurut Tonny antara lain BMRI, DOID, BUMI, TINS, BHIT, ASRI, BRAU, SSIA, ENRG, BBRI. Dia menyarankan investor memperhatikan jika terjadi pelemahan hari ini karena bisa menjadi peluang untuk masuk di harga yang lebih rendah. "Sedangkan saham untuk short term trading dengan tren kuat namun juga volatilitas tinggi yaitu MYOH, FREN," imbuh Tonny.Analis Indo Premier Securities, Mohammad Wafi memprediksi IHSG akan mulai mengalami tekanan jual dengan bergerak pada rentang 4.350 – 4.425.
IHSG akan dilanda sentimen eksternal
JAKARTA. Para analis memprediksi sentimen global bakal menguji kekuatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (9/1).Kepala Riset Indosurya Securities, Tonny W Setiadi berujar, sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG berasal dari luar negeri, yaitu “earning season” di Wall Street yang akan dimulai."Perusahaan-perusahaan besar global akan mengumumkan kinerjanya, dan tentu saja, pasar global akan fokus memperhatikannya," jelas Tonny kepada KONTAN, Selasa (9/1).Tonny memprediksi IHSG akan bergerak mixed turun di kisaran 4.350-4.410. Secara teknikal, candlestick dari pergerakan IHSG beberapa hari terakhir memperlihatkan potensi terjadinya koreksi. "Candlestick kemarin sendiri memperlihatkan bahwa pelaku pasar mulai ragu-ragu untuk meneruskan akumulasinya,"kata Tonny. Sedangkan indikator Moving Average Convergence Divergende (MACD) dan stochastic mengkonfirmasi sinyal awal terjadinya penurunan dari IHSG. Namun, IHSG masih berada dalam tren naik di jangka menengahnya. Jika pun terjadi koreksi, maka hanya koreksi minor yang terjadi karena IHSG sudah dalam posisi yang overbought untuk jangka pendeknya. "IHSG sendiri jika terjadi koreksi, maka akan mencoba level 4.350 sebagai salah support terdekat," ungkap Tonny.Secara sektoral, Tonny bilang kemarin investor masih melakukan akumulasi (beli), terbesar di sektor keuangan, disusul mining, industri dasar, dan consumer goods. Distribusi dilakukan di sektor lain di luar sektor-sektor tersebut.Beberapa saham yang terlihat masih menarik menurut Tonny antara lain BMRI, DOID, BUMI, TINS, BHIT, ASRI, BRAU, SSIA, ENRG, BBRI. Dia menyarankan investor memperhatikan jika terjadi pelemahan hari ini karena bisa menjadi peluang untuk masuk di harga yang lebih rendah. "Sedangkan saham untuk short term trading dengan tren kuat namun juga volatilitas tinggi yaitu MYOH, FREN," imbuh Tonny.Analis Indo Premier Securities, Mohammad Wafi memprediksi IHSG akan mulai mengalami tekanan jual dengan bergerak pada rentang 4.350 – 4.425.