IHSG akan ditopang laporan keuangan emiten



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sukses tembus level psikologis 6.000 di perdagangan Senin (30/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) besok justru berpotensi mengalami koreksi.

Berdasarkan RTI, indeks hari ini (30/7) indeks awal pekan ini, tercatat naik 0,65% atau 38,80 poin ke level 6.027.94. Investor asing masih mencatatkan net buy hingga Rp 234,53 miliar.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengungkapkan, bahwa indeks berpeluang terkoreksi pada perdagangan besok (31/7). "Pasar mungkin akan profit taking, hari ini saja sudah banyak terjadi di saham-saham sektor batubara," ungkap Hans kepada Kontan.co.id, Senin (30/7).


Selain itu, pelaku pasar juga masih menunggu arah kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuan. Dengan begitu, IHSG besok (31/7) berpotensi terkoreksi dengan level support 5.970 dan resistance 6.050.

Tapi, William Hartanto, analis Panin Sekuritas menilai, IHSG sudah memasuki uptrend jangka pendek sejak menembus resistance 5.950. "Untuk sepekan ini masih ada potensi menguat sampai 6.100, investor sudah mulai bisa beli," kata William.

Aditya Perdana Putra, analis Semesta Indovest Sekuritas mengatakan, jika kenaikan ini hanya bersifat sementara. "Kurang lebih 10 tahun terakhir secara historis IHSG hampir selalu positif di bulan Juli karena bertepatan dengan liris laporan keuangan emiten di mana 50% kinerja emiten sudah tergambar," kata Aditya.

Sentimen pasca trade war juga sudah mulai minim, dan juga kenaikan suku bunga membuat IHSG jadi sedikit lebih stabil. Hal tersebutlah yang memberikan efek besar mengembalikan kepercayaan diri investor untuk kembali ke pasar modal.

William memperkirakan akhir tahun IHSG diprediksi pada level target 6.500, sementara Aditya memprediksi IHSG akhir tahun pada level 6.300. "Mau tidak mau pasti ada revisi target, karena pola market cenderung selalu berubah," kata Aditya.

Sektor yang menarik menurut William adalah property, mining, basic industry, dan trade yang menopang penguatan IHSG. Dengan rekomendasi ASRI Rp 374-Rp 400, BSDE Rp 1.750, CPIN Rp 4.800-Rp 5.000, ACES Rp 1.500, DOID Rp 1.000, ANTM Rp 1.200, PTPP Rp 2.800-Rp 3.000.

Bagi Aditya sektor yang menopang penguatan IHSG adalah mining, aneka industri, consumer goods dan konstruksi properti. Dengan rekomendasi investasi jangka menengah membeli saham blue chip yang secara fundamental stabil dan cukup bagus kenaikan sahamnya seperti BBCA, TLKM, ITMG, ANTM, BBRI, UNVR, GGRM, MYOR, ERAA, dan ACES.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati