IHSG akan negatif jika ditutup di bawah 5.050!



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan penguatannya. Meski menguat tipis, IHSG pada penutupan siang ini, (23/10), berhasil ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,25% ke level 5.087.

Penguatan IHSG memang cenderung terbatas. "Karena pelaku pasar masih menanti pengumuman susunan kabinet pemerintahan Jokowi-JK," imbuh analis First Asia Capital David Sutyanto.

Sejatinya, terbatasnya pergerakan IHSG bukan hanya dipicu oleh sentimen dalam negeri, tapi juga dari luar negeri. Salah satu yang cukup memberikan tekanan adalah masih melemahnya bursa Wall Street setelah terjadinya insiden penembakan di parlemen Kanada yang menyebabkan satu orang tentara tewas. Insiden penembakan ini diduga dilakukan oleh teroris.


Kepala Riset Universal Broker Satrio Utomo sependapat. Insiden tersebut telah meningkatkan risiko pasar global yang biasanya selalu berbanding lurus dengan pergerakan IHSG.

Tapi, lanjut Satrio, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang menjadi salah satu saham mover indeks untuk sementara ini dapat menjadi penetralisir tekanan dari asing tersebut. Kinerja BBRI yang melebihi konsensus dapat menjadi vitamin bagi pergerakan IHSG.

Kebetulan, bursa Asia cenderung bertahan cenderung bertahan, sebagai respon dari kinerja bagus yang ditunjukkan oleh emiten yang ada pada masing-masing bursa. Jadi, dua sentimen tersebut cukup membuat IHSG tetap menghijau.

Satrio menambahkan, target resistance IHSG saat ini ada di level 5.100. "Hanya penutupan di bawah .5050 yang akan memberikan signal negatif bagi pergerakan IHSG," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie