IHSG anjlok 1% mendekati 6.000 pada akhir perdagangan sesi I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bergerak di zona hijau pada 1,5 jam pertama perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melorot ke area negatif. Hingga akhir perdagangan sesi I, Rabu (15/5), IHSG turun 61,35 poin atau 1,01% ke 6.009,85.

Siang ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka defisit perdagangan bulan April yang mencapai US$ 2,5 miliar. BPS mencatat, nilai ekspor April turun 10,8% menjadi US$ 12,60 miliar. Sedangkan impor naik 12,25% menjadi US$ 15,10 miliar.

Seluruh sektor turun. Sektor aneka industri turun 1,61%. Sektor konstruksi turun 1,48%. Sektor konstruksi 1,48%. Sektor barang konsumen dan manufaktur turun masing-masing 1,26%.


Total volume transaksi mencapai 8,71 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,33 triliun. Sebanyak 240 saham turun harga. Masih ada 120 saham masih tercatat naik dan 128 saham flat.

Top losers LQ45 hingga siang ini adalah:

  • PT Indika Energy Tbk (INDY) -5,38%
  • PT PP Tbk (PTPP) 4,23%
  • PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) -3,92%
Hanya tiga saham penghuni LQ45 yang masih naik, yakni:

  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 1,01%
  • PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) 0,49%
  • PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) 0,23%
Investor asing mencetak net sell Rp 61,9 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 134,8 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 74,1 miliar, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 21,6 miliar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 83,9 miliar, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Rp 53,4 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 33,3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati