IHSG Anjlok 1,11% Pada Selasa (21/5), Saham Perbankan Banyak Dijual



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah signifikan sebesar 1,11% ke level 7.186,04 saat penutupan perdagangan Selasa (21/5). IHSG diperkirakan rawan melanjutkan koreksi dengan support di angka 7.137 dan resistance di level 7.234 pada Rabu (22/5).

Melansir RTI, dalam sehari, asing menunjukkan penjualan atau net foreign sell sebesar Rp 1,06 triliun. Adapun sepanjang tahun 2024 asing menunjukan net buy sebesar Rp 190,63 miliar.

Saham-saham perbankan terlebih Big Four nampak menunjukkan net sell, di antaranya BMRI sebesar 4,74% atau senilai Rp 407 miliar, BBRI sebesar 2,90% atau senilai Rp 336 miliar, BBCA sebesar 1,06% atau setara dengan Rp 193,5 miliar, dan BBNI sebesar 4,22% atau Rp 84 miliar.


Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyampaikan, pelemahan signifikan pada IHSG ini terbebani oleh sektor keuangan (IDX Financials) dan sektor siklus (IDX Cyclicals). 

Baca Juga: IHSG Rawan Koreksi Jelang Libur Panjang dan RDG BI, Cek Saham Andalan Analis

Menurutnya ke depan perhatian pasar akan tertuju pada hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) dalam menetapkan BI rate dan penantian akan Federal Open Market Committee (FOMC) minutes.

"Meskipun terdapat penguatan pada IHSG, namun kami perkirakan masih rawan melanjutkan koreksinya dengan support 7.137 dan resistance 7.234," ujar Herditya kepada Kontan, Selasa (21/5).

Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menjelaskan, adanya momen hari libur memilki kaitan terhadap berkurangnya frekuensi dalam transaksi. 

“Hal tersebut merupakan suatu hal yang wajar,” kata Nafan kepada Kontan, Selasa (21/5).

Dalam pandangannya, perhatian pelaku pasar akan tertuju pada hasil RDG BI yang diproyeksikan berada di angka 6,25%.  

“Sentimen secara global, belum banyak memberikan high market impact ya,” kata Nafan kepada Kontan, Selasa (21/5).

Meski demikian, menurutnya, pelaku pasar masih senantiasa mencermati dinamika The Fed. Selain itu, pelaku pasar juga mencermati Manufacturing Purchasing Managers' Index (PMI) dari negara-negara perekonomian maju.

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi menjelaskan, pelemahan IHSG disebabkan oleh kecenderungan pasar dalam menahan ditengah antisipasi rilis risalah FOMC serta arah sikap dari bank sentral pekan ini. 

Baca Juga: IHSG Melemah 1,11% ke 7.186 Pada Selasa (21/5), PTBA, ACES, ANTM Jadi Top Losers LQ45

Selain itu, menurutnya, adanya libur bursa pada pekan ini memberikan efek terhadap psikologis pasar yang cenderung melakukan aksi keluar atau menahan ditengah ketidakpastian.

“Kami melihat beban terbesar (laju IHSG) ada pada saham kategori cyclical atau yang sensitif terhadap makro ekonomi,” kata Oktavianus kepada Kontan, Selasa (21/5).

Dalam segi arus dana asing, menurutnya, saham perbankan paling banyak dilego oleh asing. Selain itu, ia melihat, asing juga banyak meninggal saham yang sensitif terhadap perubahan makro ekonomi ditengah penantian kepastian sikap arah dari bank sentral.

Oktavianus memproyeksikan, IHSG masih akan cenderung tertekan meski sudah mulai terbatas dan akan uji support jangka pendek di level 7.150 atau Moving Average (MA) 20 pada Rabu (22/5). Secara teknikal, Indikator Moving average convergence/divergence (MACD) mulai menunjukkan penguatan tren yang mulai terbatas.

“Jika masih bertahan di atas MA 20 maka potensi terjadi rebound masih terbuka,” terangnya.

Sedangkan, dalam jangka panjang, ia menyebut, IHSG masih berada dalam tren bullish selama berhasil terjaga di atas MA 200 atau di level 7.076. Kemudian, apabila terjadi rebound maka IHSG dapat menuju resistance di level 7.270.

Oktavianus merekomendasikan untuk trading buy pada saham UNVR ddan LPPF dengan target harga masing-masing berkisar di angka Rp 2.770 – Rp 3.110 dan Rp 1.535 – Rp 1.850. selain itu, ia juga merekomendasikan speculative buy pada saham SRTG dengan support di angka Rp 1.500  dan resistance di harga Rp 1.650.

Sedangkan, Herditya mencermati saham berikut, diantaranya saham BRPT dengan target harga Rp 1.400 - Rp 1.475, UNVR berkisar di level Rp 2.940 - Rp 3.100, dan SRTG di harga Rp 1.585 - Rp 1.630.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi