KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) anjlok setelah pengumuman PSBB Jakarta. Kamis (10/9), IHSG terjun 5,01% atau 257,92 poin ke 4.891,46 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Seluruh sektor turun. Sektor keuangan anjlok paling dalam, yakni 5,94%. Sektor aneka industri merosot 5,90%. Sektor industri dasar terkapar hingga 5,62%. Sektor manufaktur terjun 5,02%. Sektor perkebunan tergerus 4,82%. Sektor tambang terjerembap hingga 4,86%. Sektor tambang melorot 4,74%. Sektor barang konsumsi turun 4,49%. Sektor infrastruktur terjun 4,38%. Sektor perdagangan dan jasa melemah 3,40%. Sektor konstruksi dan properti tergerus 2,63%.
Total volume transaksi bursa mencapai 9,94 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 10,30 triliun. Ada 444 saham yang turun harga pada hari ini. Hanya 50 saham yang menguat dan 97 saham flat.
Baca Juga: Sepanjang 2020 BEI telah lakukan 7 kali trading halt, ini rinciannya Seluruh saham penghuni indeks LQ45 turun. Ada 34 saham yang melemah lebih dari 6% pada hari ini dan sebagian menyentuh auto rejection bawah. Bahkan berdasarkan data RTI, ada 176 saham yang merosot lebih dari 6,5% dari seluruh saham yang tercatat di BEI. Top losers LQ45 adalah:
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) -6,99%
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) -6,99%
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) -6,97%
Baca Juga: Setelah trading halt dibuka, IHSG terus merosot di perdagangan sesi I, Kamis (10/9) Investor asing mencatat
net sell alias jual bersih Rp 663 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) Rp 392,8 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) Rp 198,3 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) Rp 67,5 miliar. Sedangkan saham-saham yang masih mencatat beli bersih adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (
TOWR) Rp 45,5 miiar, PT United Tractors Tbk (
UNTR) Rp 29,5 miliar, dan PT Astra International Tbk (
ASII) Rp 24,2 miliar.
Baca Juga: Duh! IHSG jatuh 5%, simak kata BEI Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati