IHSG anjlok dalam, ini rekomendasi saham yang bisa diakumulasi hari ini (20/5)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (20/5) diperkirakan kembali melemah. IHSG ditutup melemah signifikan 1,27% di level 5.760,58 pada 19 Mei 2021. 

Nafan Aji Analis Binaartha Sekuritas menjelaskan, pergerakan IHSG melemah dalam karena minim data makro ekonomi baik dari dalam dan luar negeri yang memberi dampak positif cukup tinggi. Di dalam negeri, pelaku pasar disuguhi isu kekhawatiran kenaikan kasus positif Covid 19 pasca Lebaran. 

Padahal, ada kekhawatiran terkait perkembangan mutasi Covid 19. Selain itu, perpanjangan masa PPKM Mikro juga membuat harapan pertumbuhan ekonomi lebih cepat menjadi terhambat. Morgan Stanley juga telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 


Baca Juga: Sudah ambles 1,27% pada hari ini, IHSG masih akan melemah besok (20/5)

"Pasar kini menanti rilis hasil notulensi rapat FOMC," kata Nafan. Secara teknikal, Nafan mengatakan, pergerakan IHSG hari ini berdasarkan indikator MACD, Stochastic dan RSI masih menunjukkan sinyal negatif. 

Di sisi lain, pergerakan IHSG memperlihatkan pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG. Menurut Nafan, pergerakan IHSG hari ini berdasarkan rasio fibonacci adapun support maupun resistance maksimum berada pada 5.711,33 hingga 5.831,51. 

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.

1. Astra Agro Lestari (AALI). Saham AALI ditutup di Rp 9.775. (RoE: 3.29%; PER: 28.59x; EPS: 341.96; PBV: 0.95x; Beta: 1.59). Pergerakan harga saham AALI telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. Rekomendasi saham AALI adalah akumulasi pada area level Rp 9.675 – Rp 9.775, dengan target harga secara bertahap di Rp 10.125 dan Rp 11.200. Support ada di Rp 9.525 dan Rp 9.050.

2. Indika Energy (INDY). Saham INDY ditutup di harga Rp 1.440. (RoE: -13.68%; PER: -13.68x; EPS: -104.92; PBV: 0.60x; Beta: 2.2). Pergerakan harga saham INDY telah menguji beberapa garis MA 20 maupun MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. Saham INDY diberi rekomendasi untuk akumulasi pada area level Rp 1.420 - Rp 1.440, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.470, Rp 1.500, Rp 1.615, Rp 1.735 dan Rp 1.850. Support ada di Rp 1.380.

Baca Juga: IHSG diproyeksi kembali koreksi, ini saham yang bisa dicermati pada Kamis (20/5)

3. Mitra Adiperkasa (MAPI). Saham MAPI ditutup diharga Rp 740. (RoE: 1.59%; PER: 118.63x; EPS: 6.28; PBV: 1.88x; Beta: 1.64). Pergerakan harga saham MAPI telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. Rekomendasi untuk saham MAPI adalah akumulasi pada area level Rp 725 – Rp 740, dengan target harga secara bertahap di level Rp 780, Rp 845, Rp 1.000 dan Rp 1.155. Support ada di Rp 725 dan Rp 690.

4. Ramayana Lestari Sentosa (RALS). Saham RALS ditutup di harga Rp 705. (RoE: -9.60%; PER: -14.60x; EPS: -48.28; PBV: 1.40x; Beta: 1.89). Pergerakan harga saham RALS masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Saham RALS diberi rekomendasi untuk akumulasi pada area level Rp 690 - Rp 710, dengan target harga secara bertahap di level Rp 735, Rp 860, Rp 985 dan Rp 1.110. Support ada di Rp 670.

5. Timah (TINS). Saham TINS ditutup di harga Rp 1.730. (RoE: 0.82%; PER: 308.93x; EPS: 5.60; PBV: 2.55x; Beta: 2.53). Pergerakan harga saham TINS telah menguji beberapa garis MA 20 maupun MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. Saham TINS diberi rekomendasi untuk akumulasi pada area level Rp 1.710 – Rp 1.730, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.775, Rp 1.925 dan Rp 2.070. Support saham TINS ada di Rp 1.710 dan Rp 1.660.

Baca Juga: IHSG masih tren pelemahan, saham lapis kedua dan ketiga bisa jadi alternatif

6. Telkom Indonesia (TLKM). Saham TLKM ditutup di harga Rp 3.160. (RoE: 17.21%; PER: 15.05x; EPS: 209.93; PBV: 2.59x; Beta: 0.82). Pergerakan harga saham TLKM masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Saham TLKM diberi rekomendasi untuk akumulasi pada area Rp 3.130 – Rp 3.160, dengan target harga secara bertahap di level Rp 3.330, Rp 3.540, Rp 4.040 dan Rp 4.540. Support saham ada di Rp 3.040.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana