KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyambut awal pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penurunan. Meski di awal perdagangan awal pekan, Senin (15/10), IHSG mengalami kenaikan, namun pada akhirnya indeks ditutup memerah 0,51% ke level 5.727. Meskipun turun, investor asing mencatatkan pembelian bersih alias net buy sebesar Rp 340,15 miliar. Pelemahan didorong oleh menurunnya Industri Dasar sebanyak 3,68% dan minus 1,69% dari sektor pertambangan. Dennies Christoper Jordan, Analis Artha Sekuritas mengatakan, data neraca perdagangan Indonesia yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) memang menunjukkan hasil positif, tapi tak mampu menahan tekanan jual yang tinggi, yang didorong oleh naiknya Indonesia 10 year bond yield.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji menyatakan penurunan indeks Senin, sebenarnya didorong sentimen adanya kekhawatiran terhadap perang dagang maupun perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang menyebabkan posisi indeks-indeks di regional melemah. "Hal tersebut telah menyebabkan depresiasi nilau mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat," imbuh Nafan. Jadi menurutnya pelemahan indeks yang terjadi di awal pekan ini lebih disebabkan oleh faktor eksternal. Secara teknikal, indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) berada di arean negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. Serta terlihat pola long black closing marubozu candle.