IHSG belum terlihat lelah untuk mencetak rekor



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,43% ke level 5.707,86 pada Senin (8/5). Kinerja IHSG ditopang oleh nilai transaksi Rp 9,09 triliun dengan volume 8,91 miliar saham.

Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan faktor fundamental makroekonomi dalam negeri yang relatif stabil mendorong pertumbuhan IHSG ke arah positif. "Ada pun hasil perilisan tingkat inflasi dan GDP Indonesia pada waktu lalu yang di atas ekspektasi," ujar Nafan kepada KONTAN, Senin (8/5).

Sementara itu, dia melanjutkan, cadangan devisa Indonesia per April yang baru saja dirilis Senin (8/5), hasilnya di atas ekspektasi pasar yakni sebesar US$ 123,3 miliar vs. US$ 123 miliar (forecast). Hal ini lebih tinggi dibandingkan dengan cadangan devisa per Maret yakni sebesar US$ 121,8 miliar.


IHSG masih menunjukkan tren bearish, dengan support di level 5.674 dan resistance di level 5.744. Secara teknikal terdapat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat pada pergerakan IHSG Selasa (9/5).

"Tadi pagi (8/5) responnya sangat positif pada perdagangan pagi. Namun dari siang hingga sore agak menurun lantaran faktor euforia Pemilu Prancis yang mulai berakhir," ujarnya.

Bima Setiaji, analis NH Korindo Indonesia mengestimasi IHSG akan kembali menguat. Kenaikan itu didorong oleh sentimen positif rilis data ekonomi. Data cadangan devisa diperkirakan naik tipis menjadi US$ 123 miliar dari US$ 121.8 miliar.

Dia menyatakan IHSG ada di level support pada 5.643 dan resistance di level 5.760. "Besok (Selasa, 9/5) juga akan diumumkan data tingkat keyakinan konsumen yang diperkirakan kembali naik menjadi 122 dari 121,5," ujar Bima.

Sementara itu, William Surya Wijaya analis Asjaya Indosurya Securities menyatakan pola gerak IHSG belum terlihat lelah untuk kembali melaju naik dan mencetak rekor baru.

Syarat utamanya yakni dapat terus mempertahankan support dengan baik sehingga koreksi-koreksi yang terjadi akan terpampang dengan sifat wajar. "Sehingga dapat dilakukan akumulasi pembelian bagi investor jangka menengah-panjang," ujarnya.

Sedangkan dalam jangka pendek, potensi untuk dapat kembali mencetak rekor baru masih terbuka cukup lebar. Hal itu mengingat capital inflow masih terus berlangsung ke dalam pasar modal Indonesia, hari Selasa (9/5) IHSG berpotensi menguat dengan rentang 5.623 – 5.775. Dia merekomendasikan emiten PTPP, ADHI, PGAS, JSMR, ANTM, EXCL, ASRI, KLBF, BBNI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto