KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar mengawali perdagangan Rabu (20/5). Mengutip RTI, pukul 09.13 WIB, indeks terkoreksi 0,10% ke level 4.544,279. Tercatat 119 saham naik, 121 saham turun, dan 118 saham stagnan. Total volume 793 juta saham dengan nilai transaksi capai Rp 587 miliar. Lima dari 10 indeks sektoral membebani IHSG. Sektor infrastruktur paling dalam penurunan 1,17%. Sementara, industri dasar memimpin penguatan 0,98%.
Baca Juga: Bursa Asia beragam, menanti rilis suku bunga acuan China Meski demikian, arus dana kembali masuk ke pasar. Di pasar reguler, net buy asing sekitar Rp 29,338 miliar dan Rp 30,974 miliar keseluruhan market. Asal tahu, setelah Dow Jones (DJIA) selama tiga hari menguat sekitar +1.349 poin (+5,72%), akhirnya di hari keempat turun sebesar -390 poin (-1,59%). Seiring mulai diragukannya validitas vaksin yang dilakukan perusahaan bioteknologi Moderna inc. Serta mengecewakannya data ekonomi dan kinerja keuangan emiten di mana jika dikombinasikan dengan turunnya EIDO sebesar -1,11%, serta jatuhnya harga minyak mentah sebesar -1,16% berpotensi menjadi sentimen negatif untuk perdagangan IHSG Rabu ini sebelum libur lebaran. Belum lagi meningkatnya jumlah korban yang terjangkiti dan tewas, bahkan makin meningkat alias tidak ada tanda-tanda mengalami penurunan karena semakin meningkatnya ketidakpedulian masyarakat Indonesia akan Corvid-19. Virus Corona di Indonesia sudah menjangkiti 18,496 orang (menuju 20,000 orang terjangkit) dengan jumlah korban tewas 1,221 orang, menuju 1,400 orang tewas, (Fatality Rate sebesar 6.60%).
Baca Juga: Wall Street tersandung, saham Moderna anjlok 10% setelah laporan STAT News Di lain pihak, menguatnya harga komoditas seperti: Gold +0,81%, Coal +0,46%, CPO +1,46%, Nikel +1,71% & Timah +0,72% berpotensi mendorong penguatan saham berbasis komoditas tersebut dalam perdagangan Rabu ini. “Mengetahui IHSG berpotensi diwarnai aksi profit taking, di tengah investor asing yang terus membukukan net sell di mana YTD (as of May 19, 2020) mencapai sebesar Rp 27,69 triliun,” kata analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang. Hari ini, Edwin merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan BOW atau
Swing Trade maka dapat fokus atas saham dari sektor Bank, Infrastruktur, Konsumer, CPO, Pakan Ayam, Konstruksi, Alat Berat dan Property. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto