JAKARTA. Insiden bom Kampung Melayu tak berdampak signifikan terhadap arah perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menutup pekan ini, IHSG berhasil ditutup naik 0,23% atau 13,382 poin ke level 5.716,815. Delapan dari 10 indeks sektoral menopang laju IHSG. Sektor infrastruktur berkontribusi paling besar atas penguatan 1,72%. Sementara, dua sektor yang turun yakni barang konsumsi 0,39% dan manufaktur turun 0,15%. Tercatat 165 saham bergerak naik, 155 saham bergerak turun, dan 117 saham stagnan. Volume perdagangan 7,91 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,66 triliun.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 8,28% ke Rp 340, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 3,39% ke Rp 366, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 3,25% ke Rp 2.540. Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 5% ke Rp 14.250, PT ELnusa Tbk (ELSA) turun 3,14% ke Rp 308, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 2,63% ke Rp 2.960. Investor asing pada perdagangan akhir pekan ini justru membukukan aksi jual. Di pasar reguler, net sell asing Rp 4,564 miliar dan Rp 30,493 miliar keseluruhan market. Wajah IHSG berlawan dengan sebagian besar pasar Asia. Di mana justru memerah meski ada kesepakatan dalam pertemuan OPEC untuk memperpanjang pengurangan produksi selama sembilan bulan ke depan. Mengutip CNBC, indeks Nikkei 225 ditutup turun 126,29 poin atau 0,64 %, pada 19.686,84, sementara di Selat Korea Selatan, Kospi naik 12,37 poin atau 0,53 % menjadi 2.355,30. Selanjutnya, indeks S & P / ASX 200 turun 37,92 poin atau 0,66 % menjadi 5.751,70, terseret oleh pelemahan di sektor energi dan bahan, turun masing-masing 1,71 % dan 1,26 %.