IHSG berhasil rebound 0,16% tutup hari ini



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound di tengah memerahnya pasar regional pasca rilis data ekonomi China terbaru, Kamis (9/3). Mengacu data RTI, indeks ditutup naik 0,16% atau 8,622 poin ke level 5.402,386.

Tercatat 129 saham bergerak naik, 189 saham bergerak turun, dan 1090 saham stagnan. Volume perdagangan hari ini 9,22 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,32 triliun.

Lima sektor indeks sektoral mampu menopang laju IHSG. Sektor infrastruktur memimpin penguatan 1,12%. Sedangkan, sektor aneka industri paling dalam pelemahannya 1,49%.


Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) naik 5,71% ke Rp 1.480, PT XL Axiatas Tbk (EXCL) naik 4,59% ke Rp 2.960, dan PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 3,90% ke Rp 3.200.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun 12,94% ke Rp 350, PT Vale Indonesia Tbk (SRIL) turun 4,47% ke Rp 2.350, dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 2,67% ke Rp 1.460.

Hari ini, investor asing membukukan beli bersih Rp 174,117 miliar di pasar reguler. Sedangkan, beli bersih asing keseluruhan perdagangan mencapai Rp 156,614 miliar.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan pelaku pasar merespon positif data cadangan devisa Indonesia yang naik, kondisi itu menunjukkan ekonomi yang baik sehingga peringkat Indonesia berpotensi meningkat.

Ia mengatakan bahwa pelaku pasar asing yang mulai kembali masuk ke pasar saham domestik dapat menjaga pergerakan IHSG untuk berada di area positif.

Merujuk survei terbaru Bank Indonesia (BI) hari ini, penjualan ritel pada Januari tumbuh 6,3% dari tahun sebelumnya. Meski jauh lebih lambat dibandingkan pada bulan Desember.

BI menyebutkan penjualan ritel akan terus melaju dalam tiga bulan ke depan. Seiring meningkatnya permintaan menjelang bulan puasa.

Di sisi lain, bursa saham Asia memerah setelah rilis data ekonomi China yang beragam. Di mana indeks harga produsen China (PPI) melonjak dilaju tercepat sejak September 2008. PPI China naik 7,8% pada Februari dari tahun sebelumnya. 

Sebaliknya, harga konsumen melambat dari tahun lalu, menjadi 0,8 %, kecepatan yang paling lambat sejak Januari 2015.

Mengutip CNBC, indeks Shanghai komposit ditutup turun 0,74 % atau 24 poin di 3.216,58 dan komposit Shenzhen turun 0,73 % atau 14,7 poin menjadi berakhir pada 2.009,55. Hong Kong Hang Seng anjlok 1,18 % pada pukul 3:00 HK / SIN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto