IHSG beringsut naik di awal transaksi



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil naik setelah tergelincir di teritori merah pada pembukaan pagi, SeninĀ (15/10). Pada pukul 09.38, IHSG naik 0,07% ke posisi 4.312,66. Sebanyak 49 saham tergerus dan 43 efek berhasil naik, sedangkan 88 lainnya diam di tempat.

Lima sektor terjebak di zona merah di mana sektor pertambangan turun paling dalam 0,57% kemudian disusul sektor aneka industri 0,53%. Sedangkan sektor barang konsumsi memimpin kenaikan lima sektor lainnya, dengan maju 0,39%.

Peraih top gainers untuk saham MSCI, di antaranya saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang melonjak 2% ke Rp 53.500 dan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 0,87% ke Rp 5.800.


Sementara saham-saham berkapitalisasi besar yang menduduki posisi top losers di antaranya PT Indosat Tbk (ISAT) karena anjlok 1,69% ke Rp 5.850 dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang turun 1,03% ke Rp 960.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia (UBI), Satrio Utomo memaparkan indeks dipengaruhi oleh pergerakan bursa regional yang masih berlawanan arah di akhir pekan kemarin. Hal ini diperkirakan akan membuat IHSG sulit berkembang dan hanya bergerak flat-naik pada kisaran 4.293-4.350.

"Hanya penutupan di bawah gap 4.260-4.293 yang akan memberikan signal bearish," ujar Satrio, Senin (15/10).

Di sisi lain, pergerakan indeks Hang Seng di pagi hari ini cenderung menguat terkait spekulasi bahwa inflasi China bakal di bawah ekspektasi.

Dilihat dari pergerakan harga di hari Jumat, beberapa saham batubara terlihat memberikan signal positif seiring dengan rebound yang terjadi pada harga batubara di Amerika.

Namun Satrio menyarankan kepada pelaku pasar sebaiknya berhati-hati dalam menyikapi berita ini karena harga batubara di Asia yang dipantau di www.indexmundi.com terlihat masih stagnan.

Ia menyarankan para pemodal sebaiknya mewaspadai kemungkinan aksi profit taking jika harga sudah memasuki kisaran resistance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: