KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan Senin (1/12/2025), setelah pada akhir pekan lalu sempat terkoreksi namun masih mampu menjaga struktur penguatannya. Pada Jumat (28/11/2025), IHSG ditutup melemah 0,43% ke level 8.508,71, dipicu aksi ambil untung setelah indeks menorehkan rekor tertinggi baru (ATH) sepanjang pekan. Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project, William Hartanto, menilai peluang kenaikan IHSG pada awal pekan masih cukup terbuka.
“IHSG berpotensi bergerak menguat dalam range 8.500-8.600 pada Senin,” ujarnya dalam riset yang diakses Kontan, Minggu (30/11/2025).
Baca Juga: Cek Saham Net Buy Terbesar Asing Saat IHSG Terkoreksi, Kamis (27/11), Ada CUAN & ASII Menurut William, salah satu perkembangan penting menjelang awal Desember adalah keberhasilan IHSG membentuk
support baru di level 8.500. “Selama bertahan di atas 8.500, peluang IHSG
rebound cukup kuat,” jelasnya. Ia juga mencermati adanya rotasi sektor yang mengarah kembali pada saham-saham
new blue chips milik kelompok konglomerasi. Sementara itu, tekanan terhadap indeks masih datang dari sektor perbankan, seiring arus keluar dana asing. Pada perdagangan Jumat, investor asing mencatatkan
net sell sebesar Rp 912,51 miliar, terutama pada saham BBRI, BBCA, dan ANTM. Meski demikian, sejumlah saham seperti CBDK, BMRI, RAJA, dan INKP justru mencatatkan
net buy asing, menunjukkan rotasi minat yang masih cukup selektif. William menambahkan bahwa secara teknikal IHSG berada dalam fase konsolidasi sehat setelah rally sepanjang November.
Baca Juga: IHSG Tembus Level 8.602, Cek Saham Net Buy Terbesar Asing pada Rabu (26/11) Dengan tidak adanya sentimen domestik maupun global yang signifikan pada awal pekan, pergerakan indeks diperkirakan lebih dipengaruhi faktor teknikal dan rotasi antar sektor. Untuk perdagangan Senin, William merekomendasikan beberapa saham unggulan yang berpotensi mencatatkan penguatan teknikal, antara lain ASII, DEWA, PGAS, dan UNTR, dengan area
support-resistance yang tetap perlu dicermati pelaku pasar.
Dengan struktur teknikal IHSG yang masih
solid dan
support baru di 8.500 yang mulai terbentuk, indeks dinilai memiliki ruang cukup untuk kembali masuk ke jalur penguatan, meski volatilitas jangka pendek tetap mungkin terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News